6 'Dosa' Polisi Pada Jessica Kumala Wongso

Ardini Maharani diperbarui 14 Mar 2016, 22:17 WIB

Fimela.com, Jakarta Apa kabar Jessica Kumala Wongso? Dara cantik yang ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan rekannya Wayan Mirna Salihin dengan membubuhkan sianida di kopi milik korban. Sianida itu disebut-sebut seberat 15 gram. Cukup untuk membunuh sekitar 25 orang. Sepanjang Januari-Februari 2016, nama Jessica selalu jadi 'Trending Topic'. Namun pada Maret namanya mulai terlupakan seiring mencuatnya berbagai kabar di Indonesia.  

Bintang.com mencoba menelusuri kabar terbaru Jessica di berbagai media dan forum. Ada sebuah tulisan lama yang cukup menggelitik di sebuah forum Indonesia. Artikel tersebut ditulis berdasarkan hasil rekaman investigasi polisi dengan petugas Kafe Olivier yang pernah dimuat di Bintang.com di sini. Setidaknya ada 6 'dosa' polisi kepada Jessica yang tidak dilihat oleh masyarakat umum. Untuk mendapatkan keseimbangan pandangan soal bersalah atau tidaknya Jessica, yuk simak ulasan artikel hasil investigasi polisi di forum tersebut.

Supaya adil, gw kayaknya perlu mengulas dosa-dosa Polisi kepada Jessica. Benar kan, mas bro supaya adil? Nah, kira-kira daftarnya sebagai berikut :

1.Polisi ternyata bisa diintervensi oleh keluarga Mirna atau tepatnya Ayah Mirna. Coba masbro baca transkrip pembicaraan 3 pihak pada saat polisi melakukan oleh TKP di Café Olivier. (ada dibawah linknya). Terkesan kuat ayah Mirna mengendalikan penyidikan polisi.

2.Polisi juga ternyata sangat baik banget dan percaya pada keterangan Pemilik Café. Pemilik Café meminta tidak usah dipasangi Police Line dan meminta izin untuk membuka cafenya keesokan harinya dan itu ternyata diizinkan. Polisi juga sangat percaya keterangan pemilik Café yang mengatakan sempat mencicipi kopi bersianida itu yang katanya terasa kebas. Apa betul rasa kopi campur sianida seperti itu, siapa yang bisa memastikan?

3.Polisi (menurut gw) sepertinya membesar-besarkan fakta hasil forensic dimana dikatakan kadar sianida di kopi bekas minum Mirna sejumlah 15 gram dan dapat membunuh sampai 25 orang. Angka kadar ini tidak sinkron dengan kondisi korban yang masih hidup hingga 40 menit setelah meneguk kopi. Kalau benar sampai 15 gram kandungannya maka korban pasti sudah tewas dalam beberapa menit setelah meneguk kopi.

4.Polisi sejak awal memang tidak adil sama Jessica. Sewaktu ber sama-sama Hani masih sebagai saksi, hanya Jessica terus yang disorot dan dibicarakan. Sementara Hani sepertinya sengaja dibuat misterius oleh polisi. Nama panjang Hani tidak jelas. Nama Korban Wayan Mirna Salihin, terduga Tersangka Jessica Kumala Wongso, masa nama Hani cuman Hani doang? (Namun pada akhirnya nama Hani pun diungkap secara jelas).

5.Polisi tidak berani transparan ke masyarakat tentang 4 alat bukti yang dimilikinya. Kabar terakhir alat bukti fisik yang dimiliki polisi (menurut Kompolnas) adalah rekaman CCTV dimana Jessica terlihat clingak-clinguk sewaktu memesan kopi. Selain bukti itu katanya hanya berupa surat lab forensic dan keterangan-keterangan saksi.

6.Pollisi juga tidak mau professional dengan tidak memberikan salinan BAP Jessica kepada Pengacaranya. Entah apa alasan polisi untuk itu.

Demikian ulasan forum tersebut. Kamu setuju, guys? Apa pun akhirnya keputusan kepolisian, kita harus menghargai. Biar meja hijau yang membuktikan apakah Jessica Kumala Wongso bersalah atau tidak.

What's On Fimela