Bergaya Retro, Calvin Jeremy Mendadak Jadi Pria Jadul

Rivan Yuristiawan diperbarui 26 Jul 2016, 07:07 WIB

Fimela.com, Jakarta Musisi muda berbakat, Calvin Jeremy ternyata memiliki pandangan yang sedikit berbeda dengan kebanyakan anak seusianya. Jika anak seusianya lebih banyak menggemari musik bergenre Electronic Dance Music, Calvin Jeremy lebih suka musik bernuansa retro yang dijadikan referensi dalam karirnya.

Dalam album ketiganya yang akan segera rilis, Calvin Jeremy memang berencana ingin mengangkat kembali kejayaan musik era 80an. Menurutnya, musik pada era tersebut memiliki kedalaman tersendiri baik dalam hal musik maupun lirik sehingga lebih terdengar manis. Calvin pun merasa tertarik untuk menyajikan musik 80an di jaman sekarang.

"Jadi musiknya (musik 80an) itu bercerita. nadanya dan liriknya itu kaya bercerita. Tanpa mengecilkan musik sekarang, musik 80an itu lebih terdengar melodis, liriknya juga bercerita. Jadi dengerin lagunya itu kaya lagi bertamasya kemana gitu," tutur Calvin Jeremy saat ditemui di salah satu studio di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (25/7/2016).

Berencana kembali menghadirkan musik retro di era modern seperti saat ini, Calvin Jeremy, mengaku memang sejak lama mendengarkan banyak referensi musik yang populer di era 80an. Nama-nama musisi seperti Fariz RM, Imaniar, Stevie Wonder serta legenda musik pop, Michael Jackson menjadi referensi personel The Freaks dalam menelurkan album bertema retro tersebut.

"Banyak dengerin lagu-lagu 80an sih. Karena musik itu timeless kan yak, jadi kita masih bisa dengerin lagu-lagu Fariz RM, Imaniar. Kalo dari luar negeri pastinya dengerin Stevie Wonder, Michael Jackson, trus TOTO, Air Supply, Paul Mc Carthney juga, sama band-band di taun 80an. Jdai banyak sih dan kebetulan saya memang dengerinnya musik-musik kayak gitu," jelasnya.

Mengusung konsep 'jadul' untuk album terbarunya yang akan dirilis pada September mendatang, Calvin Jeremy mengaku tidak terlalu ambil pusing dengan perkembangan industri musik saat ini. Calvin yang saat ini memproduksi album secara indie mengaku hanya ingin mengekplorasi musik kegemarannya sambil berharap ada anak-anak muda yang memiliki selera musik sama sepertinya.