Eksklusif Edvan M Kautsar, Hidup Bukan untuk Mengejar Uang

Dadan Eka Permana diperbarui 16 Sep 2016, 09:28 WIB

Fimela.com, Jakarta “Hidup ini terlalu singkat untuk menjadi orang yang biasa saja. Maka dari itu jadilah orang yang luar biasa. Apa itu orang yang luar biasa, yaitu orang yang memiliki impian besar, orang yang ingin bermanfaat bagi orang yang dia temui dan kemudian apa yang dihasilkan bisa bermanfaat bagi keluarga dan orang sekitarnya,” ujar Edvan M Kautsar.

Berawal dari mengikuti sebuah kelas training motivasi, mengubah mindset Edvan M Kautsar. Dalam usia yang relatif muda, Edvan kini menjelma menjadi seorang motivator ulung yang perkataannya mampu menginspirasi dan memberikan perubahan bagi kehidupan seseorang.

Pria kelahiran Tasikmalaya, Jawa Barat, tahun 1993 ini juga diakui sebagai The Youngest Motivator of Asia pada tahun 2012. Edvan pertama kali membuka kelas seminar atau pelatihan sejak umur 14 tahun.

Dengan tujuan hidup menjadi orang yang paling bermanfaat bagi siapapun, Edvan sudah meluncurkan banyak video dan buku motivasi. Karya–karyanya adalah seperti buku berjudul Dreams Come True, Be A Passionpreneur, dan Bahagia Bekerja-Bekerja Bahagia.

Menurut Edvan bukan sebuah perjalanan yang mudah baginya untuk menjadi seorang motivator yang suaranya didengar dan dijalankan banyak orang seperti sekarang.

Berbagai aral sudah ia lalui. Kegagalan demi kegagalan juga pernah dialaminya. Bahkan ia sempat berada dalam titik nadir dimana dirinya harus terbelit hutang ratusan juta rupiah, tidak memiliki tempat tinggal yang membuatnya terpaksa menumpang di rumah beberapa teman dan di Masjid di Jakarta.

Tapi pasang surut kehidupannya membuat Edvan semakin tertantang untuk terus memperbaiki kualitas diri menjadi semakin lebih baik serta selalu berusaha memandang positif dan mensyukuri segala kejadian yang pernah terjadi dalam kehidupannya. Tak jarang dalam kelas motivasi yang dibuatnya, ia menceritakan kehidupan pribadinya untuk berbagi nilai-nilai kehidupan.

Edvan mengaku sudah sejak kecil hidup mandiri. Adalah keterdesakan ekonomi yang membuatnya demikian. Bisnis orangtuanya gulung tikar. Dengan semangat ingin menjadi orang sukses dan tidak membebani orangtua untuk biaya sekolah, Edvan mencoba berbagai hal dan jenis usaha dari membuka kelas motivasi kecil-kecilan, berjualan baju bola, sandal, menggeluti bisnis MLM, ikut casting film layar lebar, model video clip, sampai model untuk beberapa produk.

Akhirnya Edvan sempat merasakan suskses diusia muda. Usia 18 tahun, ia sudah bisa membuka rumah produksi, membuat restoran, jualan batu bara, dan memiliki banyak aset tak bergerak. Sayang semua itu tak bertahan lama.

Ia bangkrut. Tapi ia tak menyerah. Semua dijadikan sebagai pelajaran. Dari situ, ia mulai merubah cara berpikirnya yang tadinya untuk mengejar uang semata, menjadi orang yang ingin memberi banyak manfaat bagi banyak orang. Mulai dari situ, Edvan pun fokus untuk kembali menjadi seorang motivator. Kepada Bintang.com, Edvan M Kautsar menceritakan kisah hidupnya. Berikut petikan wawancara selengkapnya:

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Hanya Bermodal Nekat

Inilah perjalanan hidup Edvan M Kautsar, pengusaha muda yang kini juga menjadi motivator termuda di Indonesia. (Foto by Nurwahyunan/Bintang.com, Digital Imaging by Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Setiap orang pasti punya mimpi, ada yang mau jadi dokter, pilot, dan sebagainya. Pertanyaannya bagaimanakah caranya agar bisa meraih mimpi-mimpi tersebut? Tentu saja harus usaha, tak hanya usaha orang yang sukses biasanya juga bermodal nekat dan itulah yang dilakukan oleh Edvan M Kautsar.

Sejak kapan Anda menjadi motivator?

Saat saya usia 14 tahun, saat itu saya kelas 2 SMP. Awalnya saya mengikuti kelas training motivasi. Itu turning point di mana saya berpikir, wow ternyata hidup nggak enak seperti yang saya alamain hari ini. Ternyata besok, lusa akan banyak hal yang akan dialami dan itu yang membuat saya berpikir mulai hari ini akan bertindak sesuatu yang lain.

Dari situ dengan modal nekat membuka kelas training motivasi, bisnis baju bola, kemudian usia 15 tahun ikut MLM, dan usia 16 tahun ikut-ikut orang jualan batu bara di Kalimantan Barat. Kemudian pada usia 17 tahun ikut casting dan mulailah usaha buka PH sendiri, jadi jadi produser dan bikin film sampai akhirnya kembali lagi ke dunia training.

Seperti apa kelas training motivasi yang Anda buka saat itu?

Jadi waktu 14 tahun awalnya bikin kelas motivasi kecil-kecilan, cuma ngundang teman-teman saja. Pura pura ada acara reuni, padahal itu isinya training motivasi. Dari situ saya mengawalinya.

Usia 14 tahun sudah bikin seminar. Apakah saat pertama berjalan lancar?

Jadi waktu pertama kali, saya langsung bikin tiga kelas motivasi dengan audience berbeda. Kelas pertama gagal dibilang sok tahu, sok tua. Dan yang kedua juga begitu. Nah baru yang ketiga berhasil, mungkin mereka menerima ucapan saya, mereka mendapat perubahan dalam dirinya mereka termotivasi dan dari situ mulai diundang ke sekolah-sekolah, SMP, SMA. Saya juga di usia 15 tahun sudah mengisi seminar untuk 300 guru se-Priangan Timur.

Siapa yang mengajari Anda menjadi motivator dan berapa lama belajarnya?

Hahaha. Saya cuma dua hari belajar untuk menjadi motivator. Jadi pada saat saya ikut kelas training, saya merasa benar–benar termotivasi. Dari situ saya dapatkan ilmu dan kemudian ilmu itu di share dalam dunia pelatihan.

Masih kecil sudah jadi motivator, bagimana cara Anda membuat yakin orang yang Anda motivasi?

Sejak 14 tahun kan sudah bikin kelas training. Jadi sudah banyak yang tahu track record saya. Saya selalu mengisi seminar sesuai segmen saat usia 14 tahun ngisi di sekolah-sekolah. Pas usia 18 tahun baru kampus-kampus. Tapi saya selalu nggak pernah bicara soal umur saya. Jadi mereka nggak tahu umur saya berapa. Sampai di kantor kantor juga mereka nggak tahu kalau usia saya.

Setelah penutupan kelas, baru saya kasih tahu dan mereka seperti amazing gitu. Wah, ternyata anak kecil. Ternyata seumuran anak saya. Jadi gitu metode yang saya lakukan adalah dengan tidak dahulu ngomongin umur tapi merubah mind set mereka. Mereka pasti akan menerima apa yang saya ucapkan.

Kalau di balik pernah juga beberap event diaksih tahu umur dulu, mereka menolak duluan. Mereka berpikir anak kecil mau ngomong apaan sih, ngajarin orangtua. Kurang lebih begitu.

3 dari 3 halaman

Belajar dari Masa Lalu

Inilah perjalanan hidup Edvan M Kautsar, pengusaha muda yang kini juga menjadi motivator termuda di Indonesia. (Foto by Nurwahyunan/Bintang.com, Digital Imaging by Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Tidaklah mudah untuk meraih kesuksesan seperti yang telah didapat oleh Edvan M Kautsar saat ini. Masalah tidak hanya datang pada dirinya sendiri, namun keluarganya juga sempat mengalami kesulitan. Namun ia sadar, bahwa itulah hidup, kadang di atas dan kadang berada di bawah.

Usia 14 Tahun sudah menjadi motivator dan bisnis. Memang orangtua Anda tidak melarang?

Saya terlahir bukan dari keluarga kaya dan tidak juga kekurangan. Tapi pada waktu itu, nggak lama setelah saya ikut training orangtua kena musibah, kecelakaan lalu lintas dan bisnis orangtua gulung tikar, bangkrut. Jadi itu juga yang membuat saya terpacu dan berpikir bagaimana caranya melanjutkan sekolah.

Meski begitu sebagai orangtua, pasti mengusahakan yang terbaik buat anaknya. Waktu itu ayah saya sempat menentang. Kata dia, anak sekolah ya sekolah, waktunya belajar, ya belajar. Saya tidak ingin berdebat dengan ayah saya, tapi saya memberikan bukti bahwa saya bisa mendapatkan mandiri dan mendapat penghasilan. Akhirnya ayah saya juga mendukung.

Anda katanya sempat berhenti menjadi motivator dan memilih fokus bisnis, benarkah?

Seiring berjalannya waktu, kelas motivasi nggak jadi fokus utama saya. Saya pergi merantau ke Jakarta, nggak bawa duit, modal nekat saja. Itu saya pas lulus SMA. Tapi tetap berpikir harus tetap kuliah dan Alhamdulillah dapat universitas negeri di UIN Jakarta. Saat di Jakarta saya menemukan jalan mencari penghasilan, saya sibuk casting film, model, bisnis batu bara, bisnis restoran, sampai membuat rumah produksi.

Bisnis Anda katanya mengalami kegagalan, benarkah?

Saya ditipu, dikhianati sama tim. Bisnis kuliner saya hancur. Padahal sudah 18 cabang. Bisnis Rumah Produksi dan batu bara saya juga bangkrut.

Saat itu usia saya 18 tahun. Tapi sudah punya utang ratusan juta, rumah disita, mobil diambil leasing di tengah jalan. Itu titik nadir sama seperti awalnya saya datang pertama kali ke Jakarta. Balik lagi nggak punya apa-apa. Tinggal numpang di tempat teman, bahkan sampai tinggal di Masjid dan sampai akhirnya saya bangkit lagi.

Saya mulai rubah mind set. Kalau duit yang hanya kita cari, kita nggak akan pernah puas dan akhirnya malah orang mengkhianati karena uang, curang karena uang. Akhirnya mind set saya rubah hidup harus punya manfaat.

Jadi di sini saya kembali ke dunia training dan sampai membuat buku, video motivasi. ternyata betul ketika orang bisa merasakan manfaatnya orang berani bayar kita mahal. Orang berani membeli produk kita.

Untuk menjadi orang yang sukses selain berusaha sekuat tenaga juga harus bermodal keberanian dan keyakinan. Jangan merasa jatuh ketika kehidupan ini terasa tidak mengenakan, tapi juga jangan lupa diri ketika sedang berada di atas. Itulah yang dipelajari oleh Edvan M Kautsar, pemudah yang sukses jadi pengusaha dan motivator