Boneka The Doll Menghantui Warung Nasi Uduk Hingga Kereta Listrik

Puput Puji Lestari diperbarui 28 Sep 2016, 09:56 WIB

Fimela.com, Jakarta Jelang penanyangan film The Doll Oktober 2016 mendatang, PT Hitmaker Studios mulai melakukan promosi. Untuk memperkenalkan Ghawiah, sosok boneka di film The Doll, poster film yang dibintangi Shandy Aulia dan Denny Sumargo ini 'gentayangan' di berbagai sudut kota Jakarta.

Minggu ini beberapa gerbong kereta api listrik sudah dibungkus poster The Doll. Penampakan Ghawiah dengan mata terluka sebelah dan penuh darah keliling Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Terobosan baru yang dilakukan oleh Hitsmaker Studios kali ini adalah meletakkan poster di Nasi Uduk Kebon Kacang.

"Kami ingin sosok Ghawiah ini dikenal oleh masyarakat. Karena itu kami mencoba melakukan promo yang baru. Promosi di PT Proban 75 outlet. Nasi uduk Kebon Kacang: 3 outlet, rumah makan Sederhana 50 outlet, Shop & drive 100 outlet. Trailer dalam kereta: 360 kali tayangan dalam 1 bulan. Juga promo di televisi setiap hari selama 1.5 bulan trailer kami tayangkan," ujar Dewi Yulia Razif, PR Promotion & Casting Director Hitmaker Studios.

Selain promo poster dan trailer, para pemain film ini juga sudah melakukan berbagai kunjungan ke media untuk memperkenalkan film The Doll. Shandy Aulia mengaku bersyukur bekerjasama dengan Hitmaker Studios yang tak cuma konsen membuat film berkualitas tapi juga membuat film laku.

"Saya bersyukur bahwa konsep yang diimpikan Hitmaker Studios membuat film horor yang bermutu itu terwujud. Juga karena kami bersama-sama dilibatkan untuk membuat film laku. Karena itu saya tidak mau setengah-setengah memberikan dukungan untuk promosi film ini," ujarnya.

Konsep urban legend yang difilmkan oleh Hitmaker Studios, menurutnya, adalah cara ampuh untuk membuat masyarakat tertarik menonton. "Kalau The Doll ini urband legend berdasar kisah di Jalan Siliwangi, Bandung. Jadi ada anak kecelakaan di jalan yang katanya kalau malam muncul dengan membawa boneka. Urband legend jadi mudah diterima masyarakat karena kisahnya dekat dengan masyarakat," paparnya.