Editor Says: Kenapa Dokter Juga Bisa Sakit?

Karla Farhana diperbarui 05 Agu 2017, 12:40 WIB

Fimela.com, Jakarta Berita kepergian dokter tampan sekaligus host dari acara Dr Oz Indonesia, dr. Ryan Thamrin mengejutkan banyak orang. Wajar, karena berita dr. Ryan jatuh sakit sejak satu tahun lalu tak banyak orang dengar. Kepergian dokter kelahiran 1978 ini tentu saja membawa tangis banyak masyarakat, terutama bagi mereka yang memang mengidolakan dokter cerdas yang tinggi semampai ini. 

Dikabarkan meninggal lantaran penyakit maag akut, banyak orang yang nggak percaya dokter muda ini pergi begitu cepat. Ucpan bela sungkawa di berbagai media sosial mengantarkan dr. Ryan berpulang. Tapi, bukan penyakitnya yang menarik buat saya. Tapi, ternyata cukup banyak netizen yang berkomentar, "padahal dokter, kenapa dia bisa sakit keras?" 

Ini pertanyaan yang nggak ada logika buat saya pribadi. Bukan cuma karena dr. Ryan juga manusia yang bisa sakit, tapi juga pandangan masyarakat yang menganggap para dokter, yang tahu banyak soal penyakit dan gaya hidup sehat, seharusnya 'nggak bisa' sakit. 

Mungkin banyak orang yang nggak tahu, kalau profesi dokter dan perawat justru dua profesi yang rawan terkena penyakit. Ini banyak faktornya. Mulai dari kebersihan tempat mereka praktik, para pasien, dan juga gaya hidup mereka. 

Dokter kebanyakan bekerja di rumah sakit, yang bisa di bilang sebuah tempat besar di mana semua orang dengan berbagai penyakit, mulai dari yang biasa hingga yang paling parah dan tak ada obatnya, datang. Artinya, rumah sakit itu penuh dengan penyakit yang bisa pindah antara sesama pasien di sana, atau pasien ke karyawan rumah sakit, pasien ke perawat, apa lagi pasien ke dokter, dan juga sebaliknya. 

Soalnya, dokter menangani para pasiennya secara langsung. Mereka berhadapan dengan pasien dari segala kalangan. Mereka saling bersentuhan, meskipun, dokter akan memakai sarung tangan, masker, dan penutup kepala. Juga ditambah dengan baju khusus yang seharusnya sangat bersih dan 'hampir' bebas kuman. Sarung tangan ini bukan cuma melindungi dokter dari penyakit yang mungkin saja bisa pindah. Tapi, juga melindungi sang pasien dari kuman, virus, jamur, bakteri dan semua teman-temannya yang berada di tubuh atau pakaian dokter. 

Belum lagi para suster dan dokter yang selalu siap sedia dengan cairan antiseptik. Semuanya ini merupakan baju zirah mereka saat berperang melawan berbagai jutaan bahkan mungkin miliaran penyakit yang ada di udara, di mana-mana, sembari menolong masyarakat yang membutuhkan pertolongan medis. Sebegitu ketatnya, kenapa dokter masih juga bisa sakit? 

Alasan Kenapa Dokter Bisa Sakit?

Pertama, ya, dokter juga manusia yang kadang sistem imunnya lemah. Dokter juga manusia yang terdiri dari sel-sel kecil. Ini artinya, setiap dokter memiliki peluang bagi sel-selnya untuk bermutasi dan menjadi kanker ganas. Baltimore Magazine menulis, banyak orang bilang dokter nggak bisa sakit, tapi ketika mereka sakit, mereka akan menjadi pasien yang sangat buruk. 

Banyak berita yang menceritakan seorang ahli saraf malah terkena kanker atau penyakit jantung. Juga ada dokter kandungan yang mengalami obesitas dan akhirnya baru ketahuan, mereka juga mengalami komplikasi diabetes dan lemah jantung. Menurut Baltimore Magazine, keadaan ini sangat wajar karena, setiap dokter memang belajar dasar-dasar kesehatan, tapi dokter bukan dewa yang bisa menjadi ahli dari setiap bagian tubuh manusia. 

Hal ini dikatakan Mark Ehrenreich, psikiatris dan direktur divisi konsultasi/hubungan psikiatri di University of Maryland Medical Center. "Cuma karena pasien merupakan dokter, bukan berarti pasien itu ahli di bidang penyakit yang dideritanya," katanya kepada Baltimore Magazine. 

Ada juga sebuah penelitian yang membahas soal kenapa seorang dokter ahli, profesor, juga spesialis di bidang tertentu bisa meninggal karena suatu penyakit. Clare Gerada, Direktur Medis Program Kesehatan Praktisi NHS berbicara pada sebuah pertemuan dengan dokter-dokter junior dari Britania Raya yang digelar di Royal College of Psychiatrists, mengenai hal ini pada 24 Juni tahun lalu.

Clare mengatakan, dokteer (cenderung) sulit untuk mencari bantuan untuk diri mereka sendiri saat mereka sakit. Dilasnir dari the Lancet.com, Clare mengatakan ada banyak faktor yang bikin dokter sulit untuk berobat dan memerhatikan diri mereka sendiri. Mulai dari sulitnya mengambil cuti saat harus beristirahat dan melakukan check up, tidak bisa pergi ke dokter umum karena pekerjaannya yang padat. 

Dokter, menurut Clare, juga cenderung enggan mengungkapkan gejala yang mereka rasakan. Soalnya, mereka takut dengan stigma dan segala konsekuensi karier mereka. Kesehatan mental juga memengaruhi, lho. Dokter itu bekerja di bawah tekanan. Sementara, ada banyak penyakit yang bisa menjadi lebih parah karena kondisi mental yang buruk. 

Jadi intinya, dokter itu juga manusia yang memiliki kondisi-kondisi kesehatan serta psikis tertentu. Semoga nggak ada lagi orang berkomentar atau bertanya, "kenapa dokter bisa sakit?"

 

 

Karla Farhana

 

 

Editor Inspiration 

What's On Fimela