4 Alasan Putus Cinta Bukan Cuma Menyakiti Hati, Tapi Juga Tubuh

fitriandiani diperbarui 16 Mar 2018, 10:24 WIB

Fimela.com, Jakarta Dalam setiap perjalanan cintanya, tiap orang pasti merasakan setidaknya satu kali putus cinta. Putus cinta itu memang pengalaman pahit. Rasanya menyesakkan, dan sakit yang entah di mana sumbernya. Gairah hidup pun jadi berkurang.

Tak jarang setelah putus cinta, kita jadi jatuh sakit. Mungkin ini kesannya mengada-ada atau kita terlalu berlebihan menanggapi pengalaman putus cinta. Tapi ternyata memang ada alasan logis dan ilmiah kenapa orang yang baru putus cinta itu jadi bisa jatuh sakit seketika. Selengkapnya, yuk kita ikuti penjelasannya di sini.

Otak Kita Berpikir Kalau Tubuh Terluka

Misalnya saja kita baru menghadapi kenyataan kalau cinta kita bertepuk sebelah tangan. Penolakan seperti ini membuat perut kita seperti baru ditonjok dan menimbulkan rasa sakit luar biasa. Dikutip dari womenshealthamagazine.com, Naomi Eisenbuerger, Ph.D. seorang asisten professor psikologi di University of California, Los Angeles menjelaskan bahwa area otak yang aktif saat kita terluka secara fisik itu sama dengan area yang akan aktif saat kita mengalami "penolakan sosial". Jadi ketika hati sedang sakit, tubuh pun bakal bisa merasakan sakit yang sama meski pada kenyataannya tak ada luka fisik yang tercipta.

Hormon Stres Meningkat

Saat kita sedang jatuh cinta, hormon bahagia seperti dopamin dan oksitosin akan meningkat. Sehingga kita bisa merasa bahagia dan hati berbunga-bunga. Tapi begitu kita mengalami putus cinta atau terluka karena cinta, hormon stres seperti kortisol dan epinephrine yang akan meningkat. Ketika produksi kortisol ini meningkat, otak akan mengirim lebih banyak darah ke otot kita sehingga membuat kita merasa tegang. Efeknya bisa menimbulkan sakit kepala, dada terasa sesak, hingga nyeri leher. Yap, orang yang putus cinta bisa mengalami sakit di sekujur badan.

2 dari 2 halaman

Penyebab Tubuh Ikut Sakit Saat Kita Sakit Hati Akibat Putus Cinta

Ilustrasi wanita putus cinta. (Foto: Elle)

Trauma yang Menimbulkan Depresi

Dilansir dari psychologytoday.com, para peneliti di Virginia Commonwealth University meneliti 7.000 pria dan wanita kembar dan menganalisis tingkat depresi serta kecemasan berdasarkan pengalaman traumatis di hidupnya. Penelitian itu kemudian menyimpulkan bahwa kehilangan yang menyebabkan rendahnya rasa percaya diri bisa memicu depresi dua kali lebih besar dibandingkan jika mengalami kehilangan yang tak memengaruhi rasa percaya diri. Dan perasaan dicampakkan ini bisa menghancurkan rasa percaya diri yang cukup parah. Jadi kalau ada yang mengalami depresi setelah putus cinta itu memang bukan hal baru lagi.

Perasaan Cinta Sudah Jadi Candu

Cinta bisa jadi candu seperti narkoba. Ketika awalnya kita bisa bahagia karena merasakan cinta, lalu tiba-tiba kehilangan cinta, bisa dibayangkan bagaimana "sakaunya" tubuh kita. Dikutip dari thefrisky.com, area-area di otak akan lebih aktif setelah melihat foto mantan. Area-area otak tersebut juga aktif dengan cara yang sama pada pecandu kokain yang fisiknya kesakitan saat sedang sakau. Tapi untuk putus cinta ini, gejala dan rasa sakitnya bisa perlahan hilang saat bisa menemukan cinta yang baru atau sudah membuka lembaran yang baru.

Pada dasarnya semua yang terjadi bergantung pada sinyal yang dikirimkan oleh otak ke tubuhmu, makanya berpikiran positif itu penting. So, meski hati sedang kalut akibat putus cinta, upayakan kamu tetap berpikir positif ya!

 

 

Sumber: vemale.com

Penulis: Endah Wijayanti