Tidur Seranjang dengan Anak, Tak Pengaruhi Aktivitas Seks

Fimela EditorDiterbitkan 07 September 2012, 11:59 WIB
2 dari 3 halaman

Next

Dra. Mayke S. Tedjasaputra—play therapist dari Fakultas Psikologi UI—mengungkapkan bahwa memang tak jadi soal jika anak tidur dengan orangtuanya. Tapi, ada hal yang mesti diperhatikan: jangan sampai anak melihat aktivitas seksual kedua orangtuanya. “Lebih-lebih kalau anak sudah berumur 8 bulan ke atas,” ungkap Mayke. Hal ini kurang baik bagi perkembangannya karena anak bisa berpikir macam-macam, salah satunya menganggap orangtua mereka sedang diserang atau diperlakukan kasar.

“Adanya anak di tengah-tengah kami membuat intensitas hubungan intim berkurang. Susah dan tak nyaman sih, kalau ada orang lain. Pernah mencoba, tapi jadinya nggak ‘total’ karena sembari was-was takut anak terbangun, jadi aku dan suami lebih memilih mencari momen yang pas untuk berhubungan intim. Misalnya, waktu anak sedang bersama orangtuaku atau mertua, atau sedang bersama pengasuhnya,” aku Mumun (27 tahun, travel consultant).

3 dari 3 halaman

Next

Masalah tidur seranjang dengan anak sering jadi alasan penundaan hubungan intim. Dengan alasan takut dilihat anak atau mengganggu tidur nyenyaknya, banyak pasangan memilih mengurangi aktivitas seksual mereka dan memutuskan lebih fokus pada permasalahan rumah tangga lain. Padahal, pasti ada solusinya. “Kalau merasa tidak nyaman padahal tidak ada pilihan selain tetap membiarkan anak tidur satu ranjang, kamu kan bisa mengatur posisi tidur anak dan memberi pembatas nonpermanen yang bisa dipindah kapan saja agar ketika berhubungan intim tidak langsung dilihat anak. Kalau aku dulu memakai tirai seperti kelambu,” saran Sari (30 tahun, perawat).

"Bercinta adalah obat pereda stres terbaik yang membuatmu dan pasangan merasa jauh lebih bahagia!"

Nining (31 tahun, admin) sendiri lebih memilih meredupkan lampu kamar. “Untuk berjaga-jaga kalau anak tiba-tiba bangun, jadi dia nggak melihat langsung kegiatan saya dan suami,” paparnya. Sementara Wulan (28 tahun, sekretaris redaksi) mengaku tak merasa was-was dengan kehadiran anak di sampingnya. “Tinggal tutup badan pakai bantal atau selimut saja kalau dia terbangun. Alternatifnya, aku dan suami bisa berhubungan intim di lantai menggunakan kasur lipat yang memang sudah aku siapkan. Jadi, kami tidak akan saling mengganggu.”

Ya, lebih baik mencari solusi yang paling nyaman sesuai kesepakatan bersama untuk menjaga keintiman hubungan. Jangan sampai tidur seranjang dengan anak digunakan sebagai alasan untuk menunda-nunda momen bercinta. Padahal, seperti kata seksolog Mary J. Rapini, bercinta adalah obat pereda stres terbaik yang membuatmu dan pasangan merasa jauh lebih bahagia!