Ledakan Bom Surabaya Terjadi Dekat Toko Vidi Aldiano

Ade Kurniawan diperbarui 14 Mei 2018, 15:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Peristiwa ledakan bom di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018) menelan korban jiwa dan luka-luka. Hal itu membuat penyanyi Vidi Aldiano angkat bicara lantaran ledakan bom Surabaya itu sangat membahayakan masyarakat di seluruh Indonesia.

Selain sedih, Vidi juga merasa sangat marah dengan aksi terorisme. Hal ini menjadi bukti kuat jika saat ini, Bangsa Indonesia tengah dalam kondisi gawat darurat. Banyak hal yang harus dibenahi oleh pemerintah agar tidak terulang kembali peristiwa ledakan bom Surabaya itu.

"Ya terbukti ada aksi terorisme karena kurang pendidikan, mentalnya jelek, nggak punya otak. Gue kesel banget. Menurut gue itu tanda kalau Indonesia lagi gawat darurat," ujar Vidi Aldiano kepada awak media di Senayan, Jakarta Pusat, kemarin.
What's On Fimela

Lebih lanjut, Vidi Aldiano mengatakan bahwa tahun 2018 seharusnya sudah tidak ada yang berpikir kekerasan. Makanya, ia berharap pola pikir masyarakat Indonesia harus diperbaiki lagi dan jangan mudah terhasut oleh hal-hal negatif yang merugikan banyak pihak.

"Gila man tahun 2018 kok masih ada orang yang berpikir radikal. Buat gue itu kesel dan pengen ngumpat rasanya. Itu katanya yang bawa bom ibu dan bawa-bawa anak, gue nggak ngerti pola pikir bagaimana. Itu gue pikir mindset orang Indonesia memang masih harus diperbaiki lagi," kata Vidi Aldiano.

2 dari 2 halaman

Lokasi bom Surabaya dekat toko Vidi Aldiano

Saat berbincang di kawasan Senayan Jakarta Pusat, pria 28 tahun itu menceritakan pentingnya pendidikan. Apalagi selama berkarier di industri musik Vidi memprioritaskan pendidikan. (Nurwahyunan/Bintang.com)

Peristiwa ledakan bom Surabaya itu ternyata dekat dengan toko milik Vidi Aldiano. Oleh karena itu, setelah mendengar kabar ini, pria berusia 28 tahun itupun langsung menghubungi para karyawannya untuk memastikan jika mereka baik-baik saja. Terlebih, ada beberapa di antara mereka yang non-muslim dan bisa saja pergi ke Gereja untuk beribadah di Hari Minggu.

"Iya itu dekat toko gue bomnya. Gue bangun tidur baca berita dan bikin gue kesel, marah, sedih. Langsung (gue cek). Gue dengar berita itu gue telepon dan cek semua tim gue yang di sana. Terutama non muslim, kan mereka harusnya ke gereja. Pagi-pagi dan toko gue itu memang di Jalan Diponegoro, di satu pos situ. Alhamdulillah aman," kata Vidi Aldiano.

Penulis: Guntur Merdekawan

Sumber: KapanLagi.com