Helen Gurley Brown Bikin Cosmo Jadi 'Berani'

FimelaDiterbitkan 29 Mei 2010, 07:26 WIB
Vemale.com -

Oleh: Mega Aprilianti

Saat merenungkan kehidupan wanita kelahiran 18 Februari 1922 ini, saya jadi teringat pada tokoh emansipasi wanita Indonesia, R.A.Kartini. Keduanya memiliki persamaan, yaitu sama-sama memiliki keberanian untuk berjuang bagi hak-hak kaum wanita. Jika Kartini dulunya mati-matian berjuang agar wanita Indonesia bisa meraih pendidikan yang layak, maka Helen menunjukkan perjuangannya lewat aneka tulisan yang blak-blakan dalam menguak tema yang masih dianggap tabu oleh masyarakat pada waktu itu. Seks bagi wanita. Siapakah Helen Gurley Brown sebenarnya? Mungkin banyak dari Anda yang merasa asing dengan nama satu ini. Namun, bila Anda pernah mendengar atau bahkan selalu berlangganan majalah wanita Cosmopolitan, maka jelas bahwa sosok wanita kelahiran Green Forest, Arkansas, ini pantas untuk dikenal. Pasalnya, penulis, penerbit, sekaligus businesswoman ini pernah menjadi salah satu tokoh penting dalam sejarah perkembangan Cosmopolitan. Puteri dari Ira Marvin Gurley dan istrinya, Cleo, ini pernah bekerja sebagai kepala editor majalah terbitan Hearst Corporation tersebut selama 32 tahun. Wow! 'Lompat' sana sini... Meski karirnya cukup gemilang pada tahun 1960an, namun kehidupan masa kecil Helen tidaklah seindah yang diharapkan. Keluarganya 'hobi' berpindah-pindah, hal ini sedikit banyak pasti mempengaruhi sisi kejiwaan Helen kecil. Tak ada tempat yang pasti, keluar masuk sekolah baru, serta lingkungan pergaulan yang pastinya tak pernah sama. Namun untungnya, latar belakang kehidupan yang labil ini justru menempa sosok Helen menjadi seorang wanita yang tangguh dan kuat. Keluarga Helen mulai pindah ke Little Rock Arkansas setelah Ira, sang ayah, menang dalam pemilihan anggota legislatif Arkansas. Sayangnya, sang ayah tidak panjang umur. Ditinggal mati oleh sang ayah akibat kecelakaan lift pada tahun 1932, membuat hidup keluarganya mengalami pasang surut. Lima tahun kemudian, Helen, ibunya, dan saudara perempuannya, Mary, memutuskan untuk mengadu nasib ke Los Angeles, California. Setelah lulus dari John H. Francis Polytechnic High School, keluarganya pindah lagi ke Warm Springs, Georgia. Saat itu Helen sempat menempuh pendidikan selama 1 semester di Texas State College for Women sebelum ia dan keluarganya akhirnya memutuskan untuk kembali ke California. Di sini, Helen melanjutkan pendidikannya di Woodbury Business College. Pada tahun 1947, saat Cleo dan Mary pindah ke Osage, Arkansas, Helen muda memutuskan untuk menetap di LA. Siapa sangka Helen punya bakat menulis? Untuk menghidupi dirinya, Helen sempat bekerja di William Morris Agency, Music Corporation of America, dan Jaffe talent agencies, sebelum akhirnya nyemplung di agen periklanan Foote, Cone & Belding sebagai sekretaris. Bakat menulis Helen pun mulai tercium oleh istri atasannya saat membaca surat yang ditulis Helen. Bakat tersebut akhirnya yang mengantar Helen ke bagian tulis cetak di mana saat itu (awal 1960an) karirnya sebagai penulis kemudian menanjak dengan cepat. Apalagi ia sempat diklaim sebagai penulis dengan bayaran tertinggi di negara tersebut. Tulisannya dalam iklan-iklan juga selalu kreatif dan mudah diingat. Pada usianya yang ke-40, atas usulan sang suami, Helen kemudian memberanikan diri menulis sebuah buku tentang kehidupan wanita single, SEX AND THE SINGLE GIRL yang kemudian menjadi buku terlaris. Buku tersebut ternyata menuai reaksi balik dari pembacanya yang kemudian mengirimkan surat curhat pada istri David Brown (produser film JAWS, THE STING, COCOON, dan DRIVING MISS DAISY) ini. Gebrakan bagi Cosmopolitan Melihat peluang tersebut, David mengusulkan agar Helen membuat majalah yang mengkhususkan diri pada kehidupan kaum wanita. Hingga tepatnya pada tahun 1965, Helen memulai karirnya sebagai kepala editor Cosmopolitan dan lewat posisinya tersebut, ia tak membuang kesempatan untuk memberikan wajah baru bagi majalah yang terbit pertama kali pada tahun 1886 itu. Dengan penuh keberanian (dan karena usulan suaminya juga) Helen memutuskan untuk membubuhkan image baru pada majalah tersebut. Ya, itung-itung untuk menghilangkan kebosanan akibat isi majalah yang umumnya rata2 saja pada era itu. Awal tahun 1970an, Cosmopolitan pun resmi menjadi majalah wanita yang tampil beda dengan majalah lain. Cover majalahnya saja berani mengadopsi foto model wanita seksi yang berpakaian mini. Sementara itu, isinya juga berfokus pada kehidupan seksual wanita yang dibahas secara blak-blakan. Menikmati seks tanpa perlu merasa malu merupakan pesan penting yang menjadi ciri khas Cosmopolitan sejak masa itu. Gebrakan baru yang dibawa Helen pada beberapa tahun di awal karirnya ini sempat menuai kritikan, apalagi saat majalah tersebut dengan berani menampilkan foto aktor kawakan Burt Reynolds yang tampil (hampir) telanjang dalam edisi April 1972. Hal ini menciptakan kontroversi besar-besaran, yang mana malah mendorong kepopuleran majalah Cosmopolitan. Perjuangannya memang tak pernah sia-sia Meski pada tahun 1997 posisi Helen digantikan oleh Bonnie Fuller, namun sentuhan berani dan berbeda yang telah ia berikan bagi majalah tersebut telah berhasil mengangkat Cosmopolitan kepada gerbang kesuksesan. Tahun-tahun itu, Cosmopolitan sempat menduduki peringkat ke-6 sebagai majalah paling laris, dan selama 16 tahun berturut-turut, majalah ini juga berhasil mempertahankan ketenarannya sebagai majalah most wanted. Meski tak lagi menjabat sebagai kepala editor, namun Helen tetap bekerja pada penerbit Hearst (yang menerbitkan Cosmopolitan), dan masih menggoreskan pemikirannya tentang kehidupan seks dalam 59 edisi internasional Cosmo. Prestasi yang membanggakan dan berani dari sosok Helen ini mendapat berbagai penghargaan, seperti pada September 2008 lalu, nama wanita yang kini berusia 88 tahun ini tercatat dalam daftar 13 tokoh lansia (di atas umur 80 tahun) paling berprestasi versi majalah Slate. Penghargaan lain yang diterimanya adalah Henry Johnson Fisher Award from the Magazine Publishers of America (1995) dan American Society of Magazine Editors' Hall of Fame Award (1996). Berbagai karya tulisnya yang patut diacungi jempol antara lain seperti SEX AND THE SINGLE GIRL (1962), SEX AND THE OFFICE (1965), OUTRAGEOUS OPINIONS OF HELEN GURLEY BROWN (1967), HELEN GURLEY BROWN'S SINGLE GIRL'S COOKBOOK (1969), SEX AND THE NEW SINGLE GIRL (1970), dan HAVING IT ALL (1982) Meski memiliki masa lalu yang labil dan suram akibat ditinggal sang ayah sejak usia 10 tahun, Helen terbukti berhasil menunjukkan sisi tangguhnya saat ia dengan berani memberi sentuhan baru pada dunia wanita lewat panduan seks yang terang-terangan. (vem/meg)
What's On Fimela