Inspirasi Ramadhan Film IV: Doa Yang Mengancam

Vemale.com - Alur cerita dalam film yang dirilis tahun 2008 lalu ini bermula dari kisah seorang kuli angkut bernama Madrim (Aming) yang merasa dirinya orang paling malang di dunia ini. Atas saran Kadir si penjaga mushola, Madrim mulai rajin sholat. Namun saat nasib tak kunjung berubah dan akibat ilham dari sebuah peristiwa perampokan, maka Madrim nekat mengancam Tuhan dalam doanya. Jika dalam 3 hari doanya tak terkabul, maka ia akan berpaling pada setan. Petir menjawab doa Madrim tepat pada hari ke-3, membuatnya pingsan, dan setelah sadar, Madrim mendapati dirinya mampu mengetahui keberadaan seseorang hanya dengan melihat fotonya saja. Bakat mendadaknya inipun dimanfaatkan polisi untuk menangkap para buron. Hidup Madrim pun dalam bahaya saat Tantra, seorang buron kaya raya menculiknya. Bukannya bertobat, Madrim malah mengancam Tuhan (lagi) agar dibebaskan dari bakat mendadaknya tersebut. Doanya tidak terjawab sebab kemampuannya justru bertambah usai siuman dari koma. Meski bakatnya membuat dia kaya mendadak, namun Madrim tetap tidak bahagia sebab ia masih belum bisa menemukan istrinya. Mengancam Tuhan secara terang-terangan seperti yang dilakukan Madrim, mungkin tak semua orang berani melakukannya. Namun, apa bedanya mengancam dengan memaksa? Dalam hal ini sama saja. Saat seseorang berdoa dengan nada setengah memaksa, maka sebenarnya ia juga sedang mengancam Tuhan. "Kabulkan ya Tuhan, jika tidak aku akan...". Lucu juga sih, sebab orang yang doanya demikian secara tidak sadar merasa dirinya lebih tahu dan lebih pandai dari Sang Khalik. Dan, ketika jawaban benar-benar datang, banyak yang justru merasa takut seperti Madrim. Sudah dikabulkan jadi kaya, tapi ternyata menderita. Itulah akibatnya kalau sok tahu terhadap Sang Pencipta. Macam-macam saja... Namun, untung ini hanya cerita fiksi belaka. Ceritanya mungkin karangan, namun maknanya sungguhan. Jadi, lebih baik kita menghampiri Tuhan dengan rendah hati saja deh. Orang bilang, "itu lebih aman". (vem/meg)