Vemale.com -
Oleh: Agatha Yunita Terburu-buru 'naik ranjang' Dia begitu manis dan menggoda, dan sebagai seseorang yang telah dewasa Anda memutuskan untuk 'melakukan' dengannya. Beberapa waktu ini, dia juga tak menunjukkan gejala yang negatif. Dia baik, cerdas, manis, dan mapan. Ok, mari kita 'naik ranjang'! Itulah yang Anda pikirkan, kenyataannya, this is a big mistake! Tak cukup jaminan bahwa dia adalah sosok pria yang cerdas, manis dan mapan kemudian Anda langsung setuju melakukan hubungan intim dengannya. Lebih dari sekedar merasa sudah dewasa dan sudah bisa bertanggung jawab untuk melakukan hubungan intim. Komitmen! Ya, itulah yang harus Anda sadari sebelum terburu-buru melakukan hubungan seks dengan kekasih. Membuka semua kisah lama Anda Ia adalah pria yang sangat baik, sehingga Anda menyimpulkan bahwa ia bisa menerima semua masa lalu Anda (ya, termasuk yang buruk itu). Dan akhirnya Anda memutuskan untuk menceritakan dengan detail A-Z nya. Well, memang sih sebaiknya Anda tak menyimpan rahasia pada sang kekasih. Tetapi hubungan Anda baru seumur jagung, tak ada hukum yang mengharuskan Anda menceritakan semua masa lalu Anda, kok. Jadi, simpan saja apa yang menurut Anda penting, dan jika Anda merasa sudah waktunya untuk bercerita, baru bagikan cerita satu per satu. Terlalu sering menelepon atau mengirimkan pesan Ok! Memang cinta itu sangat manis di awal-awal cerita. Tetapi jangan sampai Anda terlalu sering menelepon dan mengirimkannya pesan, sampai-sampai setiap hari Anda harus menghapus inbox SMS Anda. Bukannya tidak perhatian, tetapi Anda juga harus sadar bahwa hidupnya tak 100% hanya berisi Anda saja. Ia masih punya pekerjaan, masih punya teman-teman, serta keluarga. Memata-matainya Karena takut tertipu, maka Anda memata-matai dirinya. Membaca semua email di dalam inboxnya, bahkan saking gilanya Anda menguping setiap pembicaraan teleponnya. Oh, ayolah. Itu bukan tindakan orang dewasa. Meminta dia mengubah sifat atau kebiasaan Anda bukan ibunya! Juga bukan resmi menjadi istrinya. Sehingga tak ada alasan untuk melarang dan mengubah semua kebiasaan serta sifatnya dalam waktu sekejap. Coba untuk mengenali dia terlebih dahulu. Jika memang ada yang membuat Anda tak nyaman, Anda toh bisa membicarakan kembali dengannya. Jangan langsung meminta dia berubah. Membatasi akses diri sendiri Anda merasa karena sudah punya kekasih, maka Anda perlu membatasi semua pertemanan Anda. Akhirnya Anda mengubah status privacy akun Facebook Anda. Dan mengalihkan semua telepon dari nomor Anda. Acara girls day dengan sahabat pun sudah tinggal cerita. Hmm... ingatlah, Anda butuh teman lain, dan hidup Anda tak melulu hanya dia. Meminta dia bertanggung jawab sepenuhnya terhadap diri Anda Oh great! dia bukan ayah atau suami Anda. Jadi Anda masih harus bertanggung jawab terhadap diri sendiri, dan tidak memaksa si dia berubah menjadi bodyguard dadakan. Ada kalanya ia menunjukkan perhatian dengan memberikan antar jemput gratis pada Anda, namun bukan berarti setiap hari Anda harus menodong melakukannya. Anda wanita dewasa, bukan? Satu hal lagi, dia tidak wajib membayar semua menu makanan atau alat kosmetik yang Anda beli. Jadi, pastikan Anda tak menjual cinta hanya demi parfum, kosmetik dan baju saja. (vem/bee)
Oleh: Agatha Yunita Terburu-buru 'naik ranjang' Dia begitu manis dan menggoda, dan sebagai seseorang yang telah dewasa Anda memutuskan untuk 'melakukan' dengannya. Beberapa waktu ini, dia juga tak menunjukkan gejala yang negatif. Dia baik, cerdas, manis, dan mapan. Ok, mari kita 'naik ranjang'! Itulah yang Anda pikirkan, kenyataannya, this is a big mistake! Tak cukup jaminan bahwa dia adalah sosok pria yang cerdas, manis dan mapan kemudian Anda langsung setuju melakukan hubungan intim dengannya. Lebih dari sekedar merasa sudah dewasa dan sudah bisa bertanggung jawab untuk melakukan hubungan intim. Komitmen! Ya, itulah yang harus Anda sadari sebelum terburu-buru melakukan hubungan seks dengan kekasih. Membuka semua kisah lama Anda Ia adalah pria yang sangat baik, sehingga Anda menyimpulkan bahwa ia bisa menerima semua masa lalu Anda (ya, termasuk yang buruk itu). Dan akhirnya Anda memutuskan untuk menceritakan dengan detail A-Z nya. Well, memang sih sebaiknya Anda tak menyimpan rahasia pada sang kekasih. Tetapi hubungan Anda baru seumur jagung, tak ada hukum yang mengharuskan Anda menceritakan semua masa lalu Anda, kok. Jadi, simpan saja apa yang menurut Anda penting, dan jika Anda merasa sudah waktunya untuk bercerita, baru bagikan cerita satu per satu. Terlalu sering menelepon atau mengirimkan pesan Ok! Memang cinta itu sangat manis di awal-awal cerita. Tetapi jangan sampai Anda terlalu sering menelepon dan mengirimkannya pesan, sampai-sampai setiap hari Anda harus menghapus inbox SMS Anda. Bukannya tidak perhatian, tetapi Anda juga harus sadar bahwa hidupnya tak 100% hanya berisi Anda saja. Ia masih punya pekerjaan, masih punya teman-teman, serta keluarga. Memata-matainya Karena takut tertipu, maka Anda memata-matai dirinya. Membaca semua email di dalam inboxnya, bahkan saking gilanya Anda menguping setiap pembicaraan teleponnya. Oh, ayolah. Itu bukan tindakan orang dewasa. Meminta dia mengubah sifat atau kebiasaan Anda bukan ibunya! Juga bukan resmi menjadi istrinya. Sehingga tak ada alasan untuk melarang dan mengubah semua kebiasaan serta sifatnya dalam waktu sekejap. Coba untuk mengenali dia terlebih dahulu. Jika memang ada yang membuat Anda tak nyaman, Anda toh bisa membicarakan kembali dengannya. Jangan langsung meminta dia berubah. Membatasi akses diri sendiri Anda merasa karena sudah punya kekasih, maka Anda perlu membatasi semua pertemanan Anda. Akhirnya Anda mengubah status privacy akun Facebook Anda. Dan mengalihkan semua telepon dari nomor Anda. Acara girls day dengan sahabat pun sudah tinggal cerita. Hmm... ingatlah, Anda butuh teman lain, dan hidup Anda tak melulu hanya dia. Meminta dia bertanggung jawab sepenuhnya terhadap diri Anda Oh great! dia bukan ayah atau suami Anda. Jadi Anda masih harus bertanggung jawab terhadap diri sendiri, dan tidak memaksa si dia berubah menjadi bodyguard dadakan. Ada kalanya ia menunjukkan perhatian dengan memberikan antar jemput gratis pada Anda, namun bukan berarti setiap hari Anda harus menodong melakukannya. Anda wanita dewasa, bukan? Satu hal lagi, dia tidak wajib membayar semua menu makanan atau alat kosmetik yang Anda beli. Jadi, pastikan Anda tak menjual cinta hanya demi parfum, kosmetik dan baju saja. (vem/bee)
What's On Fimela
powered by