Sukses

FimelaMom

Dari Piring ke Perasaan, Mengungkap Kaitan Pola Makan dengan Mood Swing pada Anak

Fimela.com, Jakarta Setiap orangtua tentu mendambakan anak yang tumbuh sehat, bahagia, dan penuh semangat. Namun, kenyataannya emosi anak bisa berubah cepat tanpa sebab yang jelas hari ini riang gembira, besok bisa mudah marah atau menangis. Pergantian suasana hati atau mood swing ini tidak hanya dipicu oleh faktor psikologis maupun lingkungan, tetapi juga erat kaitannya dengan pola makan. Apa yang dikonsumsi anak sehari-hari memiliki pengaruh besar pada kestabilan emosi, karena makanan adalah sumber energi sekaligus bahan bakar utama otak.

Berdasarkan sumber dari foodandmoodcentre.com.au, asupan tinggi gula atau lemak jenuh sering kali membuat kadar gula darah naik-turun drastis. Kondisi ini dapat memicu rasa lelah berlebihan hingga emosi yang tidak terkontrol. Sebaliknya, pola makan seimbang dengan cukup serat, protein, vitamin, dan mineral mampu menjaga energi tetap stabil, mendukung kinerja otak, serta membantu anak lebih fokus dan tenang. Dengan demikian, makanan yang tersaji di meja tidak hanya berpengaruh pada kesehatan tubuh, tetapi juga pada cara anak merasakan dan mengelola emosinya.

Memahami hubungan antara nutrisi dan suasana hati dapat membantu orangtua lebih bijak dalam menyiapkan makanan untuk anak. Langkah kecil seperti membatasi camilan manis, menambah sayur dan buah, hingga memastikan kebutuhan cairan tercukupi dapat memberi dampak besar pada kestabilan mood. Dari piring hingga perasaan, setiap pilihan makanan berperan penting dalam membangun keseimbangan emosi sekaligus mendukung tumbuh kembang anak yang sehat dan bahagia.

Asupan tinggi gula atau junk food

Asupan gula berlebih dan junk food dapat menjadi pemicu utama perubahan suasana hati pada anak. Makanan seperti permen, minuman bersoda, gorengan, hingga camilan instan membuat kadar gula darah melonjak tajam lalu turun dengan cepat. Kondisi ini berdampak pada energi dan emosi, membuat anak lebih mudah lelah, sulit fokus, bahkan cepat marah atau rewel. Di sisi lain, junk food cenderung miskin nutrisi penting seperti protein, serat, serta vitamin yang dibutuhkan otak untuk bekerja optimal. Jika pola makan anak terlalu sering dipenuhi makanan semacam ini, kestabilan mood pun semakin rentan terganggu. Karena itu, penting bagi orangtua untuk mengurangi konsumsi gula berlebih dan mulai mengenalkan pilihan makanan bergizi yang mampu mendukung kesehatan tubuh sekaligus keseimbangan emosi anak.

Makanan seimbang

Pola makan seimbang memiliki peran besar dalam menjaga kestabilan emosi sekaligus mendukung pertumbuhan anak. Kombinasi karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat, serat, vitamin, dan mineral memberi tubuh energi yang lebih stabil sepanjang hari. Sumber karbohidrat kompleks seperti nasi merah, oat, atau kentang membantu mengontrol kadar gula darah sehingga anak tidak mudah lelah ataupun mengalami perubahan suasana hati secara tiba-tiba. Asupan protein dari ikan, telur, dan kacang-kacangan berfungsi mendukung kinerja otak dan konsentrasi, sementara lemak sehat dari alpukat maupun ikan laut berperan menyeimbangkan hormon yang memengaruhi mood. Dengan konsumsi makanan bergizi seimbang, anak lebih siap mengelola emosinya, fokus belajar, serta menjalani aktivitas dengan perasaan lebih positif. Pada akhirnya, sajian di piring bukan hanya menentukan kesehatan tubuh, tetapi juga menjadi pondasi penting bagi keseimbangan emosi anak.

Kekurangan nutrisi tertentu

Kekurangan nutrisi tertentu dapat menjadi salah satu pemicu utama terjadinya mood swing pada anak. Zat besi, misalnya, berperan penting dalam menyalurkan oksigen ke otak; kekurangan zat ini sering dikaitkan dengan rasa lelah, mudah tersulut emosi, hingga menurunnya konsentrasi. Hal serupa berlaku pada vitamin B kompleks yang berfungsi menjaga kinerja sistem saraf, di mana asupan yang kurang dapat membuat anak lebih mudah cemas atau mengalami perubahan suasana hati. Selain itu, asam lemak omega-3 juga sangat dibutuhkan untuk mendukung fungsi otak sekaligus menstabilkan emosi. Jika nutrisi-nutrisi penting ini tidak tercukupi, kemampuan anak dalam mengontrol perasaan bisa terganggu. Karena itu, memberikan asupan gizi lengkap dari berbagai sumber makanan menjadi kunci penting untuk menjaga kestabilan emosi, sekaligus menunjang perkembangan kognitif dan fisik mereka.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading