Party Yes! Hangover, No!

FimelaDiterbitkan 31 Desember 2011, 07:00 WIB
Vemale.com - Tahun baru identik dengan pesta atau perayaan. Merayakan pergantian waktu, merayakan prestasi dan kenangan yang telah dicapai selama 12 bulan ke belakang serta merayakan datangnya perubahan dalam hidup kita. Dalam pesta seringkali Anda terpaksa tidur larut dan mengonsumsi minuman beralkohol seperti wine dan champagne. Mabuk atau istilah lainnya, hangover pun tak terhindarkan. Sebelum hal ini menjadi masalah, kenali dan cari tahu cara mengatasinya di sini. Hangover adalah kondisi tidak nyaman dengan beberapa gejala negatif akibat konsumsi alkohol melebihi kemampuan tubuh untuk mengolahnya. Dalam bahasa medis, hangover disebut juga veisalgia, kata dari bahasa Norwegia. Kveis yang berarti 'rasa gelisah atau tidak nyaman setelah bersenang-senang' dan algia yang berarti rasa sakit. Gejala yang umumnya muncul adalah pusing, mual, diare, haus karena tubuh dehidrasi, lesu serta sensitif terhadap cahaya dan suara bising. Hangover seringkali dirasakan pagi hari setelah malamnya meminum banyak alkohol. Apa Penyebabnya? Penyebab utama hangover tentu berasal dari konsumsi minuman beralkohol yang melebihi kemampuan tubuh mencerna. Tiap individu memiliki kemampuan berbeda dalam mencerna alkohol yang masuk ke dalam tubuhnya. Dalam minuman alkohol ada beberapa zat yang mendorong tubuh menunjukkan gejala hangover. Pertama adalah ethanol, zat yang mengirim sinyal ke otak untuk menghambat pelepasan hormon vasopresin sebagai pengatur pengeluaran urin dalam tubuh. Tanpa hormon vasopresin, air yang melewati ginjal akan langsung terkirim ke pembuangan tanpa mampu diserap oleh tubuh. Hal ini menyebabkan tubuh kekurangan cairan yang berujung pada dehidrasi. Dehidrasi sebenarnya merupakan penyebab sekaligus akibat dari hangover. Alkohol bekerja meningkatkan urin yang dikeluarkan tubuh sehingga semakin banyak alkohol yang dikonsumsi, semakin banyak pula cairan yang hilang dari tubuh. Organ ginjal dan hati membutuhkan air untuk mencerna alkohol. Maka, ketika kedua organ ini kekurangan cairan, otomatis mereka bekerja lebih berat untuk mengeluarkan racun-racun yang ada dalam tubuh. Konsumsi 250 ml minuman beralkohol menurut penelitian menyebabkan tubuh mengeluarkan empat kali lebih banyak dari yang masuk atau sekitar 800-1000 ml. Yang kedua adalah congeners, zat hasil dari proses fermentasi dalam beberapa jenis alkohol. Minuman beralkohol yang paling tinggi kandungan congeners-nya adalah anggur merah dan liquor berwarna gelap seperti bourbon, brandy, whiskey dan tequila. Sedangkan anggur putih dan liquor bening seperti rum, vodka, dan gin mengandung congeners lebih sedikit dan efek hangover yang lebih kecil. Kombinasi varian minuman dengan kadar congeners yang berbeda akan menghasilkan beberapa gejala hangovers sekaligus. Maka semakin bermacam minuman beralkohol Anda, semakin parah hangover yang biasanya diderita. Terdapat pula zat kimia acetaldehyde yang tercipta ketika alkohol yang masuk ke dalam organ hati 'dirusak' oleh enzim dehydrogenase. Sebenarnya organ hati kita memiliki enzim-enzim sebagai 'senjata' untuk mengurangi efek berbahaya dari acetaldehyde, tetapi enzim-enzim penghancur itu akan tidak akan berdaya bila terlalu banyak minuman beralkohol yang dikonsumsi. Hasilnya adalah sakit kepala dan muntah meskipun Anda merasa tidak minum terlalu banyak. Efeknya Pada Tubuh Dalam jurnal mengenai Alcohol Hangover yang ditulis Robert Swift M.D, PhD., associate professor dari Department of Psychiatry and Human Behavior di Brown University, AS dan Dena Davidson, Ph.D., assistant professor of psychiatry di Indian University of Medicine, AS; terdapat empat gejala utama ini dibagi menjadi dehidrasi dan cairan elektrolit tubuh yang tidak seimbang, gangguan dalam perut, gula darah rendah serta kesulitan tidur dan gangguan ritme biologis. Seringkali mulut akan terasa sangat kering dan haus karena dehidrasi. Pusing atau sakit kepala pun terjadi akibat dehidrasi. Ketika kekurangan cairan, organ tubuh berusaha mencari tambahan asupan air dari otak yang membuat ukuran otak mengecil dan menarik membran sehingga kepala kita terasa sakit. Gejala lainnya adalah iritasi perut karena terjadi peradangan. Konsumsi minuman dengan tingkat alkohol yang tinggi juga mendorong terjadinya lemak dalam hati. Lemak ini merupakan akumulasi dari berbagai senyawa di dalam sel hati. Selain itu alkohol juga meningkatkan produksi asam lambung sehingga perutnya akan terasa sakit, mual bahkan muntah. Gejala akibat alkohol lainnya adalah gula darah yang rendah. Alkohol berpengaruh pada produksi glukosa dalam tubuh. Yang kemudian terjadi adalah penurunan produksi glukosa dalam organ hati. Kekurangan glukosa menyebabkan kita merasa lelah, lemas, dan perubahan mood yang drastis. Penderita hangover juga sulit tidur nyenyak. Karena saat tidur seluruh sistem tubuh sedang berjuang untuk lepas dari efek depresif alkohol. Saat kita menenggak minuman beralkohol, tubuh tidak mampu memproduksi glutamine, stimulan alami dalam tubuh. Sehingga saat kita berhenti minum atau tidur, 'utang' untuk memproduksi glutamine tadi dibayar dengan bekerja ekstra. Penelitian dari University of Chicago Medical Center, mengurangi tidur dari 8 jam menjadi 4 jam mengubah secara signifikan kemampuan tubuh mengolah gula dalam darah menyerupai kondisi yang terjadi pada orang lanjut usia atau penderita diabetes tahap awal. Tidak hanya gula darah yang dipengaruhi, tetapi juga tekanan darah, obesitas, dan hilangnya daya ingat. Tip Jitu Cegah Hangover Menurut nutrisionis SEHATI Emilia F. Achmadi, M.Sc tidak ada perbedaan antara hangover pria dan wanita. Hanya saja tubuh wanita lebih cepat mencapai titik hangover dibanding pria. Ada tiga cara mengatasi hangover mulai dari sebelum dan setelah minum. Hangover bisa dicegah atau diminimalkan efeknya dengan pola makan yang tepat. "Sebelum Anda menenggak segelas champagne atau wine kesukaan, pastikan perut telah terisi makanan dengan nutrisi seimbang. Santap hidangan tinggi karbohidrat seperti pasta atau roti. Anda juga harus menjaga ketersediaan air dalam tubuh. Biasakan minum banyak air putih sebelum dan setelah mengonsumsi alkohol," saran Emilia. Imbangi setiap segelas wine imbangi satu gelas air putih. Bila perlu, konsumsi multivitamin sebelum minum minuman alkohol, tapi jangan sampai perut kosong ketika menelannya karena Anda bisa muntah. Berbagai gejala ketika hangover biasanya akan reda dalam 8-24 jam. Seringkali, semakin sedikit minuman beralkohol yang dikonsumsi seseorang akan menentukan seberapa parah hangover yang dirasakan. Ketika Anda minum, batasi minuman yang diteguk. Tubuh biasanya butuh waktu satu jam untuk dapat mencerna satu jenis minuman yang masuk. Selain dikombinasi dengan air putih agar tidak dehidrasi, telan lah hanya satu jenis minuman saja. Tubuh akan lebih stabil bila kita tidak mencampur-campur berbagai jenis minuman alkohol. Emilia menambahkan sebetulnya tidak ada batasan aman untuk mengonsumsi alkohol. Tetapi dengan kondisi tubuh yang sehat ketika semua organ berfungsi optimal, tubuh seorang pria dewasa dapat mengatasi efek negatif alkohol sebesar 3 unit dan tubuh wanita sebesar 2 unit. Satu unit alkohol sama dengan 250 ml bir, 125 ml wine, atau 25 ml liqour keras seperti whiskey, brandy, rum dan vodka. "Selain itu, untuk mencegah terjadinya kerusakan permanen pada hati, berikan break pada tubuh Anda minimal 2 hari dalam seminggu untuk tidak mengonsumsi alkohol sama sekali," tegas Emilia. Cara pertama mengatasi hangover adalah dengan tidur. Tubuh akan memiliki waktu memperbaiki kerusakan dan membuang semua toksin saat tidur. Racun juga bisa dikeluarkan dengan minum jus buah segar yang mengandung vitamin C. Hindari kopi dan teh hingga hangover Anda selesai. Selain itu makan makanan yang mengandung banyak protein dan mineral seperti ikan, daging, telur dan minum susu. Mandilah air hangat dan berolahraga agar tubuh menjadi lebih bugar. Terakhir, pencegah dan obat hangover terbaik adalah diri Anda, batasi asupan minuman atau hindari minuman beralkohol untuk dikonsumsi. [initial] Source: Fitness Magazine, Edisi Januari 2011, Halaman 75 Minum Alkohol Membuat Sehat Hanya Mitos! Bahaya Mabuk-Mabukan Saat Stres
(Fitness/wsw)