Vemale.com - Kecap Bango produksi PT Unilever Indonesia Tbk. mengundang rekan media dan perwakilan komunitas kuliner online untuk berbuka bersama dalam semangat pelestarian warisan kuliner Nusantara dengan mengangkat tema Kenduri Semur Nusantara--Berbuka Bersama Kelezatan dan Keberagaman Semur Indonesia.
Acara yang berlangsung di sebuah restoran di bilangan Senopati, Jakarta Selatan ini menghadirkan seorang sejarawan dan tiga orang ahli kuliner dari Betawi, Samarinda dan Palembang yang berbagi wawasan tentang seluk-beluk dan budaya yang melekat pada semur khas dari daerah masing-masing.
Acara dibuka dengan sambutan dari Agus Nugraha, Senior Brand Manager Bango, kemudian dilanjutkan dengan sesi bincang-bincang bersama JJ Rizal--Sejarawan, Indra Sutisna--pakar kuliner Betawi, Aji Leddy Susanti--pakar kuliner Samarinda, dan Idham Mirwan--pakar kuliner Palembang.
Semur Samarinda, foto: dok. Bango JJ Rizal mengupas semur dari nilai historis, dengan keistimewaan tersendiri yang dimilikinya karena ia lahir dari persilangan berbagai pengaruh budaya sebelum akhirnya menjadi hidangan khas Indonesia. Sedangkan ketiga pakar kuliner memaparkan kekhasan semur dari daerahnya masing-masing, baik citarasa, cara penyajian, maupun waktu dan acara tertentu untuk menghadirkannya. Di sela-sela perbincangan, ditampilkan pula berbagai keunikan penyajian Semur Betawi, Semur Samarinda, dan Semur Palembang yang otentik.
Semur Betawi, foto: dok. Bango Seusai sesi bincang-bincang dan bergemanya adzan Maghrib, rekan media dan komunitas kuliner online dipersilahkan untuk menikmati hidangan berbuka puasa serta mencicipi keaslian citarasa Semur Betawi, Semur Samarinda dan Semur Palembang yang menggugah selera.
Semur Palembang, foto: dok. Bango Pengalaman kuliner tentunya akan menjadi lebih kaya dan bermakna jika apresiasi terhadap kuliner dilengkapi dengan pemahaman yang baik terhadap latar belakang dan kearifan lokal yang berada di balik hidangan tersebut sehingga ia tidak hanya mengenyangkan perut namun juga mengenyangkan pikiran. Bango berharap dengan menghadirkan acara Kenduri Semur Nusantara--Berbuka Bersama Kelezatan dan Keberagaman Semur Indonesia, pengenalan dan pemahaman yang lebih mendalam terhadap semur dapat mendorong kecintaan masyarakat terhadap hidangan istimewa ini. (prl/miw)
Semur Samarinda, foto: dok. Bango JJ Rizal mengupas semur dari nilai historis, dengan keistimewaan tersendiri yang dimilikinya karena ia lahir dari persilangan berbagai pengaruh budaya sebelum akhirnya menjadi hidangan khas Indonesia. Sedangkan ketiga pakar kuliner memaparkan kekhasan semur dari daerahnya masing-masing, baik citarasa, cara penyajian, maupun waktu dan acara tertentu untuk menghadirkannya. Di sela-sela perbincangan, ditampilkan pula berbagai keunikan penyajian Semur Betawi, Semur Samarinda, dan Semur Palembang yang otentik.
Semur Betawi, foto: dok. Bango Seusai sesi bincang-bincang dan bergemanya adzan Maghrib, rekan media dan komunitas kuliner online dipersilahkan untuk menikmati hidangan berbuka puasa serta mencicipi keaslian citarasa Semur Betawi, Semur Samarinda dan Semur Palembang yang menggugah selera.
Semur Palembang, foto: dok. Bango Pengalaman kuliner tentunya akan menjadi lebih kaya dan bermakna jika apresiasi terhadap kuliner dilengkapi dengan pemahaman yang baik terhadap latar belakang dan kearifan lokal yang berada di balik hidangan tersebut sehingga ia tidak hanya mengenyangkan perut namun juga mengenyangkan pikiran. Bango berharap dengan menghadirkan acara Kenduri Semur Nusantara--Berbuka Bersama Kelezatan dan Keberagaman Semur Indonesia, pengenalan dan pemahaman yang lebih mendalam terhadap semur dapat mendorong kecintaan masyarakat terhadap hidangan istimewa ini. (prl/miw)
What's On Fimela
powered by