Why Good Things Happen To Bad Girls I

FimelaDiterbitkan 21 November 2011, 07:00 WIB
Vemale.com - Setiap wanita pasti pernah punya masalah dengan para bad girls. Entah itu wanita ‘populer’ yang berjalan dengan rasa angkuh di lorong sekolah, wanita yang mencuri pria incaran Anda saat kuliah, atau seorang kolega wanita yang tampaknya sangat ahli dalam memanfaatkan pencil skirt ketat dan stileto demi mendapat perhatian para bos besar. Dan well, akui saja kalau para bad girls ini sukses membuat Anda menghabiskan waktu berjam-jam termenung di depan cermin, menatap nanar apa yang salah pada penampilan Anda. As in bentuk tubuh, ukuran baju, celana, hingga materi yang Anda sandang. Dan oh, penderitaan Anda juga belum berakhir. Anda terpaksa mendekam di balik kubikal atas perbuatan Karen yang cantik, seksi, dan meski tidak berotak secemerlang Anda, ia berhasil mendepak Anda dari tahta yang selama ini Anda duduki lantaran si Bos tak kuasa menolak memberinya promosi. Sigh, sulit rasanya mempercayai rentetan kejadian yang menimpa Anda. Bisa dibilang, sekarang Anda sedang berada di tepi jurang... Rasanya hidup ini tak ada artinya lagi, gara-gara kehadiran bad girls. Eits! Jangan lompat dulu! Camkan ini dalam kepala: Anda tidak sendiri. Coba tengok apa yang terjadi pada Jennifer Aniston di masa lampau, yang harus rela melepaskan Brad Pitt ke pelukan Angelina Jolie. Cosmo paham betul, there was a time we thought life sucked! Memang harus diakui, pengalaman Anda telah memperlihatkan satu hal: kadang dunia justru bersikap baik pada seorang BAD GIRL! Definisi bad girl di sini bukanlah rupa seorang wanita berpayudara besar yang menari mengelilingi tiang atau memajang tubuhnya di situs-situs porno. Tapi, wujud seorang wanita yang tahu apa yang ia mau, yang ia butuhkan, dan bisa membuat setiap orang mengerti setiap maksudnya. Hingga akhirnya ia bisa mendapatkan semuanya, dan memiliki gairah dan kans besar untuk memamerkannya pada orang lain. Mengapa Cosmo menulis artikel tentang ini? Semua dimulai dari beberapa fakta yang ditemukan oleh para ahli dan telah dirampungkan oleh Carole Lieberman dalam bukunya Bad Girls: Why Men Love Them & How Good Girls Can Learn Their Secrets. Tarik napas dalam-dalam dulu sebelum Anda meneruskan membaca dan menerima kenyataan yang (honestly) agak menyakitkan ini:
    1. Pria punya potensi melekati para bad girls karena pria adalah makhluk yang insecure, maka ia butuh sandaran yang lebih settled. Kalau mereka bisa menaklukkan bad girls, mereka kontan merasa sangat puas bak mengangkat sebuah piala. 2. Boleh percaya boleh tidak, pria punya ego yang cukup tinggi untuk terus mengejar wanita-wanita yang sulit diraih, ketimbang langsung menemukan wanita yang sudah pasti bisa diajak melintasi altar. Nampaknya benar pepatah yang bilang kalau pria butuh mencicipi banyak ‘dragon’ sebelum akhirnya menemukan true princess. 3. Satu lagi, pria jauh lebih tertarik pada wanita yang punya aksi mengesankan di atas ranjang daripada yang... TIDAK.
Sekarang Anda tahu kan alasan mengapa wanita-wanita seperti Angelina Jolie, Marilyn Monroe, hingga Milla Kunis sekalipun terlihat punya nilai fantastis di mata pria? Maka sekarang Anda tak boleh mengamuk dan melemparkan kata-kata kasar pada para bad girls. Yang Anda butuhkan adalah mencari celah untuk melihat sisi baik dari mereka yang mungkin diam-diam ingin Anda tiru. Relaks, Cosmo hadir di sini untuk membawa kabar baik kalau Anda perlu mundur dari jurang itu sekarang, dan pelan-pelan bergabung dengan ‘tim pemenang’. Sebelumnya akui dulu hal ini: bad girls got a chance to rule the world. Sudah? Okay, sekarang Anda punya izin untuk berteriak, “Let’s get naughty!” “Bitches are The New Black!” Kalau biasanya para pria yang pandai bikin Anda kesal, mengisi otak Anda penuh dengan tanda tanya, dan kemudian berhasil mengubah senyuman jadi uraian air mata, para bad girls tak pernah mengenal hal itu. Bagi mereka, siapapun harus ada dalam kendalinya, dan sebaliknya mengubah pria jadi merengek-rengek karena wanita. Karena hanya satu inspirasi yang dikenal bad girls, dan selalu menjadi rule number one: kesombongan! Tara Palmer dan Sharon Marshall dalam bukunya, The Naughty Girl’s Guide to Life, mengatakan, “Kadang tak ada gunanya menjadi orang yang baik. Nice is not nice. Hidup bisa setingkat lebih baik kalau Anda bersikap NAUGHTY!” SECRET 1: Personality Seorang bad girls bisa memastikan bahwa ia berharga, ia ‘piala’ yang layak diperebutkan, dan yang pasti, ia tahu kalau semua orang pasti menginginkannya. Maka siapapun (termasuk pria) tak bisa memperlakukan mereka seenaknya. Daripada sibuk bertanya-tanya di depan cermin apakah ia akan minta putus atau tidak, atau capai memutar otak memikirkan strategi untuk mendapatkan pria yang Anda incar, lebih baik pikirkan sebuah cara yang membuat Anda merasa layaknya branded bag yang berkilau di depan semua orang. Ketika sudah mulai membenahi rasa percaya diri, anggaplah diri Anda sebagai pribadi yang ‘limited edition’. SECRET 2: Bad Girls Goes...EVERY WHERE Kata-kata ini Cosmo petik dari Sex and The Single Girl. Kalau dipikir-pikir, kalimat ini punya arti yang sangat besar dan secara tersirat berkata kalau siapapun Anda, pasti bisa memiliki segalanya: love, money and BETTER...sex. Bad girls tidak mengartikan ‘segalanya’ dengan punya kekasih yang setianya bukan main, hidup dengan harta yang berlimpah, karier yang cemerlang, bisa berlibur ke destinasi termahal- tidak begitu. Bad girls punya versi yang berbeda dari apa yang dibayangkan. Ia selalu punya upaya untuk mendominasi di manapun ia merasa membutuhkan, termasuk dengan menjadikan kalimat ‘have all the things that men have’ sebagai inspirasi. Moral of the story: Anda punya kesempatan untuk mendominasi setiap aspek kehidupan. Anda selalu punya kesempatan untuk bangkit dan merebut impresi Bos yang semula tak memperhitungkan kerja Anda, menjadi seseorang yang selalu bisa diandalkan, membuat si dia mengunci tatapannya hanya pada Anda saat seorang wanita yang HOT sekalipun melintas di hadapannya. You can go everywhere, honey. Everywhere you want to be! SECRET 3: Bad Girl With Good Look Ladies, sejak lahir pria memang tercipta sebagai makhluk visual. Jika Anda merasa punya tubuh yang molek dan mempesona, gunakan aset Anda baik-baik untuk menjerat perhatian sejumlah pria, atau tak menutup kemungkinan, pria yang paling Anda takuti di kantor, sang Bos. Ada alasannya mengapa bodycon dress itu diciptakan, supaya dapat mengemas dan menegaskan lekuk tubuh Anda. Yang paling penting: ketahuilah busana apa yang bisa meng-highlight kelebihan yang dimiliki tubuh Anda, heels mana yang mengangkat bokong, makeup dan tatanan rambut mana yang bisa bikin pria terpana seolah mengemis lirikan Anda. Bad girls selalu terlihat dalam penampilan terbaiknya di segala kesempatan. “Pria mana yang berani anggap remeh?” ujar Lieberman. [initial] Bagian kedua Source: Cosmopolitan Edisi Oktober 2011, Halaman 196 Provided by:
(Cosmo/miw)
What's On Fimela

Tag Terkait