7 Ritual Aneh di Dunia Setelah Melahirkan Bayi

Fimela diperbarui 27 Des 2013, 20:05 WIB

Dikaruniai bayi adalah sebuah anugerah luar biasa dalam pernikahan. Anugerah yang patut disyukuri tersebut, biasa dirayakan dengan berbagai macam hal oleh masyarakat.

Berbeda budaya, berbeda kebiasaan, berbeda pula cara-cara dan ritual yang dilakukan setelah melahirkan seorang bayi. Di Indonesia, khususnya budaya Jawa, ada rangkaian ritual yang harus dilakukan setelah memiliki bayi. Di antaranya adalah menanam ari-air, membuat bubur merah, dan lain sebagainya.

Dan di negara lain, ada juga lho ritual-ritual aneh dan unik yang dilakukan para ibu atau keluarga setelah kelahiran si bayi. Inilah keunikan ritual dunia.

(vem/bee)
What's On Fimela
2 dari 8 halaman

Ritual di Guetamala

Courtesy 123RF

Wanita suku Maya yang tinggal di Guetamala, biasa memandikan bayi mereka dengan air dingin. Mereka percaya bahwa air dingin dapat meredakan gatal-gatal serta kemerahan, dan memberikan bayi tidur nyenyak.

Bahkan, mereka juga lebih senang melihat bayi-bayinya menangis saat dimandikan karena hal itu menandakan bahwa si bayi sehat.

3 dari 8 halaman

Ritual di Swiss

Courtesy 123RF

Setelah dilahirkan, bayi tidak diletakkan di inkubator. Orang Swiss biasa meletakkan bayi mereka di dalam ayunan dan membuat mereka tertidur lelap.

4 dari 8 halaman

Ritual di Swedia

Courtesy 123RF

Di Swedia, kalau bayi rewel saat menjelang tidur, para ibu punya senjata ampuh membuat bayinya tidur nyenyak hingga keesokan harinya.

Bayi dibaringkan dalam keadaan telungkup di atas perut sang ibu. Ritme detak jantung dan gerakan perut akan membuat bayi menjadi lebih tenang dan merasa nyaman. Dan dengan demikian, si bayi tidak lagi rewel serta tidur lebih nyenyak.

5 dari 8 halaman

Ritual di Yordania

Setelah melahirkan bayi, wanita di Yordania menghindari aneka makanan dan minuman dingin. Mereka percaya bahwa tulang ibu masih terbuka dan mudah terserang demam. Apabila terlalu sering makan atau minum yang dingin, maka rematik dan arthritis dapat menyerang.

Mereka disarankan mengonsumsi makanan dan minuman hangat yang kabarnya dapat menstimulasi produksi ASI.

6 dari 8 halaman

Ritual di Mongolia

Courtesy 123RF

Di Mongolia Anda tidak akan terkejut lagi menemukan ibu-ibu yang sedang menyusui anaknya di tempat umum. Bahkan memberi ASI adalah makanan wajib bagi bayi, setidaknya hingga usia 2 tahun.

Tidak ada perasaan malu untuk menyusui di tempat umum, bahkan para ibu-ibu di sana bangga dan sudah menjadi hal yang biasa. Kabarnya, para pegulat profesional yang hebat disusui ASI hingga usianya 4 tahun.

7 dari 8 halaman

Ritual di Korea

Courtesy 123RF

Di Korea, setelah melahirkan wanita akan mengonsumsi sup rumput laut dan miyeok guk. Aneka menu mengandung rumput laut akan disajikan mulai dari sarapan pagi, makan siang, dan bahkan makan malam.

Rumput laut sendiri kaya akan kalsium dan yodium, yang dibutuhkan ibu agar cepat pulih kesehatannya. Kabarnya, rumput laut juga dapat menstimulasi produksi ASI.

8 dari 8 halaman

Ritual di China

Courtesy 123RF

Di China, para orang tua yang masih memegang tradisi lama tidak pernah mengenal popok bayi. Mereka tahu sejak usia beberapa bulan, si bayi akan diajari untuk buang air kecil pada waktunya. Mereka terbiasa diajak buang air kecil sebelum tidur, setelah minum susu atau minum air, sehingga mereka cenderung tidak pernah mengompol. Kebiasaan ini kemudian terbawa hingga mereka dewasa, sehingga popok bayi bukanlah kebutuhan yang sangat penting bagi mereka.