Perut Wanita Ini Meledak Dalam Pesawat Setelah Operasi Merampingkan Perut

Fimela diperbarui 05 Mei 2014, 12:50 WIB

Setiap wanita selalu ingin tampil cantik di sepanjang usia, termasuk bagi Patricia Jackson (68 tahun). Beberapa tahun lalu, wanita ini merasa tidak puas dengan bentuk tubuhnya. Dia melakukan diet dan menurunkan berat badan, namun perutnya belum rata dan bergelambir. Karena itu, pada tahun 2005 Patricia memutuskan operasi tummy tuck, yaitu operasi plastik agar perut kembali rata. Namun jika waktu bisa diputar, mungkin Patricia akan membatalkan niatnya.

Patricia menjadi salah satu pasien operasi plastik yang mengalami kegagalan. Setahun setelah operasi tummy tuck, Patricia merasakan sakit luar biasa pada perutnya. Setelah diperiksa, dokter baru menyadari bahwa penyebabnya adalah bagian pusar yang tertinggal di dalam perutnya ketika operasi, dilansir oleh dailymail.co.uk. Penanganan terus dilakukan, namun hasilnya.. perut Patricia bocor dan membuat kotorannya merembes keluar.

Perut Meledak di Dalam Pesawat Terbang

Hasil scan menunjukkan bahwa terjadi infeksi di bawah bekas luka jahitan dan diobati dengan antibiotik. Setelah perawatan beberapa waktu, kondisi Patricia membaik, sehingga pada tahun 2011, dia memutuskan berlibur ke Portugal. Namun saat dia kembali pulang, Patricia menemukan bagian lepuh di mana pusarnya seharusnya berada.

Kejadian itu tidak hanya melepuh, karena perut Patricia di bagian pusar tiba-tiba meledak dan mulai bocor. Para penumpang bahkan mengeluhkan bau yang ditimbulkan dari perut Patricia. Wanita ini merasa sangat malu, beruntung para pramugari bisa membantunya membersihkan diri, menahan darah yang keluar dan memakaikan pakaian bersih.

"Saya marah ketika pertama kali dihubungi Fletchers Solicitors karena saya merasa telah diabaikan oleh The Hospital Group dan ahli bedah, dan itu tidak adil," ujar Patricia.

Merasa kecewa dengan penanganan dokter di rumah sakit lama, Patricia melakukan pengobatan di rumah sakit baru. Dengan komplain yang diberikan akibat operasi yang gagal dan penanganan yang mengecewakan, Patricia mendapat $ 20.000 (sekitar Rp 220 juta) sebagai kompensasi.

Pada akhirnya, Patricia ingin agar pengalaman pahitnya ini jadi pelajaran bagi banyak wanita. Berhati-hatilah saat melakukan operasi apapun, dan jangan abaikan perawatan yang harus dilakukan setelah operasi. Semoga kasus ini menjadi pelajaran bagi kita semua.

(vem/yel)
What's On Fimela