Presiden Obama, Membesarkan Dua Putri Membuka Pandangan Barunya

Fimela diperbarui 06 Agu 2016, 10:50 WIB

Di ulang tahun Presiden Obama yang ke-55, Glamour mempublikasikan sebuah esai dari POTUS (Presiden of the United States)yang menjelaskan mengapa feminisme sangat penting untuknya. Penting bagi Obama artinya tak sekadar yang berkaitan dengan dirinya sebagai pria, tapi juga sebagai ayah dan seorang suami.

"Saya dan Michelle telah mengajarkan kedua putri kami untuk berani angkat bicara saat mereka melihat standar ganda atau merasa diperlakukan dengan tidak adil karena gender atau ras, atau ketika mereka melihat hal itu dialami oleh orang lain," tulis Obama. "Penting bagi mereka untuk melihat panutan di dunia ini yang berhasil mencapai puncak tertinggi di bidang apapun yang mereka pilih. Dan ya, penting bagi ayah mereka untuk menjadi seorang feminis karena saat ini mereka berpikiran kalau semua pria feminis."

Obama juga mengakui adanya beban dan ketimpangan yang dialami ibu dan istrinya sebagai wanita karier. Ia juga menyatakan bahwa membesarkan dua putrinya telah membuka pandangannya lebih luas lagi soal tekanan sosial dan tantangan-tantangan yang dihadapi para wanita muda saat ini.

"It is absolutely men's responsibility to fight sexism too."

-Barrack Obama

Dengan jelas Obama memaparkan bahwa jelas bahwa pria juga punya tanggung jawab untuk melawan seksisme (diskriminasi dan/atau kebencian terhadap seseorang yang bergantung terhadap seks, tetapi juga dapat merujuk pada semua sistem diferensiasi pada seks individu). "Kita harus menembus batasan-batasan ini. Kita tak boleh terus-terusan membesarkan anak perempuan untuk selalu diam atau anak laki-laki untuk selalu berani, karena itu akan membuat anak perempuan jadi tak berani angkat bicara dan anak laki-laki enggan menitikkan air mata. Kita tak boleh terus-terusan menghakimi wanita atau menyanjung pria atas dasar jenis kelamin saja," tulis Obama.

Meskipun Obama dengan terang-terangan menyebut dirinya sebagai seorang feminis, tapi sebenarnya masih jarang pria Amerika yang mau menyebut diri mereka feminis.

Esai yang ditulis Obama ini jadi membuka pintu dan mendorong lebih banyak pria untuk bisa memandang feminisme sebagai perjuangan seluruh umat manusia, bukan cuma masalah wanita saja. Ia juga menekankan peran pria yang sangat penting untuk menciptakan kesetaraan di rumah dan juga dalam hubungan pribadi mereka.

"Mudah untuk menerima semua yang disampaikan masyarakat tentang maskulinitas dan akhirnya meyakini ada cara yang benar dan salah menjadi seorang pria. Tapi saat usia saya makin bertambah, saat menyadari bahwa cita-cita untuk menjadi pria kuat dan keren bukanlah yang saya inginkan. Itu semua adalah pembelaan saya atas masa muda dan keraguan saya. Hidup jadi terasa lebih mudah ketika saya bisa cukup jadi diri saya sendiri," tulis Obama dalam esainya.

(vem/nda)