Lihat Anak Korban Aleppo Operasi Tanpa Dibius, Jurnalis Menangis

Fimela diperbarui 19 Des 2016, 11:45 WIB

Terjadinya perang dan gencatan senjata yang terjadi di Aleppo, Suriah, sangatlah mengerikan, mengenaskan dan menyedihkan. Ini juga merupakan bencana kemanusiaan yang bisa dikatakan sebagai bencana paling buruk lagi memprihatinkan. Ada ribuan orang yang harus menjadi korban perang yang seolah tiada habisnya. Ini juga merupakan salah satu kondisi yang membuat warga mulai dari anak-anak, orang dewasa hingga orang tua mengalami trauma serta kesedihan mendalam.

Dikutip dari berbagai sumber, krisis kemanusiaan yang terjadi di Aleppo telah merenggut ribuan jiwa. Ini juga telah menghancurkan kota serta merusak berbagai fasilitas umum. Bahkan, menurut laporan dari metro.co.uk, para staf medis di kota Aleppo membantu para korban perang yang terluka hanya menggunakan peralatan medis seadanya. Walau begitu, tidak sedikit para korban perang khususnya anak-anak yang tetap sabar, senantiasa semangat dan menerima kondisi memprihatinkan dirinya dengan lapang dada.



Seperti halnya seorang anak 5 tahun yang baru-baru ini kisahnya viral, mampu membuat jutaan mata manusia di dunia mengeluarkan air mata dan terenyuh. Dalam sebuah video yang banyak beredar di dunia maya, anak tersebut dikatakan sedang melakukan operasi luka bakar akibat ledakan bom. Karena obat bius staf medis di sana sama sekali tidak ada, staf medis terpaksa melakukan operasi kepada si anak tanpa memberinya obat bius.

Melakukan operasi tanpa diberi obat bius tentu merupakan suatu hal yang sangat menyakitkan. Saking sakitnya, kita bahkan tak pernah bisa membayangkan bagaimana rasa sakit tersebut. Meski sangat menyakitkan, anak 5 tahun ini tak pernah menjerit kesakitan atau pun menolak untuk melakukan operasi. Ia menjalani operasi dengan tenang dan tegar. Di tengah-tengah operasi, ia bahkan menyempatkan diri menghafal surat-surat pendek di Al-Quran.



Atas apa yang dilakukannya inilah, banyak netter merasa begitu tersentuh dan terharu. Seorang jurnalis asal Turki sekaligus pembawa berita yakni Turgay Guler yang sedang menyiarkan berita mengenai perang di Suriah di stasiun Ulke TV pun tak bisa menahan tangisnya dan membendung keprihatinannya atas apa yang menimpa korban perang di Aleppo, Suriah. Guler dan seorang rekannya tak bisa membendung air mata mereka ketika melihat kondisi di Aleppo yang begitu mengerikan, menyedihkan dan memprihatinkan. Untuk mengetahui videonya, simak baik-baik berikut ini.

 

Video: Copyright YouTube.com/Spotlight



Ladies, apa yang menimpa rakyat Aleppo begitu memprihatinkan dan menyedihkan ya. Beberapa laporan yang ada menyebutkan bahwa sebagian besar rakyat tak bisa mengungsi karena mereka dikepung oleh kelompok musuh. Bulan yang lalu, rakyat Aleppo diancam akan ditembak hidup-hidup jika mereka meninggalkan kota. Selain dikepung dan di bom bardir, persediaan obat-obatan dan makanan serta minuman terus menipis. Tapi beruntung, kesepakatan baru saat ini telah dicapai dan ribuan warga yang menjadi korban perang sedikit demi sedikit bisa dievakuasi ke kota sekitar yang lebih aman.

Mengenai perang di Suriah ini, kita semua tentu berharap bahwa perang ini bisa dihentikan. Kita semua tentu berharap bahwa perdamaian dunia bisa segera terwujudkan tanpa adanya perang, kekerasan maupun penindasan. Kita semua berharap bahwa semua orang di dunia bisa hidup tenang, nyaman dan aman. Semoga, krisis kemanusiaan seperti ini bisa segera dihentikan dan tak pernah terjadi lagi ke depannya.



(vem/mim)
What's On Fimela