Hampir Kehilangan Ibu, Cowok Ini Buat Bra Deteksi Kanker Payudara

Fimela diperbarui 08 Mei 2017, 14:40 WIB

Terkadang seseorang akan mendapatkan ide dan motivasi melakukan perubahan dan sesuatu hal besar karena kejadian 'mengguncang' dalam hidupnya. Hal ini juga yang dialami remaja laki-laki asal Mexico, Julián Ríos Cantú, saat memutuskan membuat bra yang bisa mendeteksi kanker payudara.

"Saat usiaku 13 tahun, ibuku didiagnosa mengalami kanker payudara untuk kedua kalinya," ujarnya. "Tumor yang hanya sebesar butiran beras itu berkembang jadi sebesar bola golf dalam waktu kurang dari 6 bulan. Diagnosisnya terlambat dan ibu saya harus kehilangan payudara, dan bahkan hampir kehilangan hidupnya."

Remaja yang saat ini berusia 18 tahun yang kebetulan sangat tertarik dengan ilmu pengetahuan memutuskan membuat bra yang bisa mendeteksi kanker payudara.

Bra yang diberi nama EVA ini ditanami kurang lebih 200 biosensor yang memonitor setiap perubahan temperatur tubuh, berat badan dan bentuk payudara, semua faktor potensial yang bisa mengindikasikan adanya kanker payudara. Misalnya saja bra mendeteksi temperatur tinggi pada payudara, bisa jadi ini karena adanya aliran darah yang lebih deras atau kemungkinan tumbuhnya tumor.

"Segera setelah adanya keanehan yang terjadi di dalam payudara, seperti misalnya over-vascularisasi, banyaknya aliran darah dari biasanya, semakin tinggi temperatur," jelas Julián dalam El Universal. Kamu juga tidak perlu memakai bra 24 jam sehari, cukup 1 jam saja tiap satu minggu sekali.

Dengan desain bra-nya ini, Julián bahkan bisa memenangkan top prize di Global Student Entrepreneur Awards (GSEA). Wah, semoga inovasi kesehatannya ini bisa lebih dikembangkan dan membantu banyak wanita di dunia ya ladies.

(vem/feb)
What's On Fimela