Dulu Kakek Ini Kerja Keras Demi Anak, Balasan Anaknya Justru Bikin Pilu

Fimela diperbarui 27 Jul 2017, 16:30 WIB

Tak ada orang tua yang tak sayang anak-anaknya. Apapun yang terjadi, orang tua tetap akan memberikan yang terbaik buat anak-anaknya. Orang tua juga akan senantiasa bekerja keras, berjuang mati-matian dan sepenuh hati agar anak-anaknya bisa hidup lebih baik ke depannya. Demi kesuksesan anak di masa depan, hampir semua orang tua rela berjuang keras dan bekerja lebih berat dari biasanya.

Meski harus kerja keras demi anak-anaknya, orang tua tak pernah meminta apa-apa dari anaknya ketika mereka telah sukses. Melihat anak tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang mengesankan sudah dirasa cukup untuk membuat orang tua bahagia.

Melihat begitu keras perjuangan orang tua untuk kita anak-anaknya, alangkah baiknya jika kita menjadi anak yang berbakti, menyayangi mereka seperti mereka menyayangi kita dan tak pernah luput untuk menjaga serta merawat orang tua di hari tuanya. Jangan sampai, ketika kita telah menemukan kesuksesan kita, kita lantas melupakan keberadaan orang tua di sisi kita.



Kisah pedih dan pilu karena anak-anaknya kali ini dirasakan seseorang kakek yang hampir berusia 70 tahun bernama kakek Seger. Dikutip dari laman KapanLagi.com, di usianya yang sudah renta, ia masih harus berjuang keras menghidupi dirinya juga sang istri. Kakek Seger harus berjualan onde-onde dan gorengan sejak pukul 3 pagi hingga 5 pagi di Prapen, Surabaya.

Sebenarnya, kakek Seger memiliki lima orang anak. Sayang, sudah lima tahun terakhir ia dan istrinya tak pernah bertemu anak-anaknya. Kakek Seger yang kini tinggal di sebuah rumah kos di daerah Tenggilis, Surabaya ini awalnya tinggal di sebuah kampung di kota Kediri. Namun, karena sudah tak memiliki apa-apa lagi di kampung, kakek Seger memutuskan untuk merantau ke Surabaya.

Topan Waktra, adalah pengguna akun sosial media facebook yang menceritakan kisah kakek Seger. Di akun facebooknya, Topan menuliskan, "Beliau bernama Pak Seger. Berusia kurang lebih 70 tahun asli Pare, Kediri. Beliau pindah ke Surabaya karena diajak teman. Di kampungnya sudah tak punya apa-apa, seluruh harta yang dikumpulkan sudah habis untuk membiayai lima anaknya sampai sukses.



Menurut beliau, anak-anaknya sudah punya toko semua. Ada yang tinggal di Kediri, ada juga yang tinggal di Jombang. Beliau kecewa dengan sikap anak-anaknya sehingga memutuskan untuk pindah ke Surabaya, merantau, mencari nafkah. Beliau diajak temannya berjualan sayur keliling dan sekarang tinggal bersama istri di rumah kos daerah Tenggilis."

Anak-anak kakek Seger dikatakan tak pernah mengunjunginya sejak 5 tahun terakhir. Bahkan, ketika momen lebaran, anak-anaknya tidak ada yang datang. Ketika ia ingin berkunjung ke rumah anaknya, mereka akan melarangnya.

Atas sikap anak-anak kakek Seger, banyak netizen yang merasa sangat kecewa. Tidak sepantasnya anak memperlakukan orang tuanya dengan sangat kasar. Bagaimana pun sikap anak-anak kakek ke kakek, semoga mereka semua segera menyadari apa yang dilakukannya tidak benar. Sehat selalu kakek Seger, semoga berkah rezekinya dan yakinlah bahwa masih banyak orang-orang di luar sana yang sayang terhadap kakek.



(vem/mim)