Diyakini Bikin Awet Muda, Wanita di Negara Ini Konsumsi Makanan Bikin Syok

Fimela diperbarui 04 Nov 2017, 16:30 WIB

Wanita mana yang tak ingin memiliki kulit awet muda, lembut dan cantik alami. Dipastikan bahwa sebagian besar wanita menginginkan hal ini. Untuk memiliki kulit awet muda sendiri, pola hidup sehat harus selalu diterapkan, menjaga kebersihan kulit tak boleh dilakukan sembarangan dan disarankan untuk konsumsi makanan juga minuman yang memang diyakini bikin awet muda.

Sayur dan buah segar selama ini dipercaya bisa bantu merawat kulit agar senantiasa awet muda. Tapi nih ya, seperti dilansir dari laman worldofbuzz.com, wanita-wanita di Vietnam memiliki cara unik yang bikin syok agar kulitnya awet muda.



Wanita-wanita di Vietnam percaya jika mengonsumsi daging tikus bisa membantu mereka dapatkan kulit halus, lembut dan awet muda. Sudah sejak lama, wanita-wanita di negara ini menjadikan daging tikus sebagai santapan lezat nan menggugah selera yang diyakini bikin awet muda. Namun untuk tikus yang dikonsumsi bukan sembarang tikus.

Wanita-wanita di sini hanya mengonsumsi tikus yang kualitasnya baik, tidak makan sampah atau kotoran. Mereka hanya akan menyantap tikus yang ditangkap di sawah-sawah di wilayah pedesaan yang asri, sejuk dan bersih. Sedangkan tikus kota, tikus ini dinilai beracun, kotor dan tidak baik buat kesehatan maupun kecantikan.



Daging tikus untuk nutrisi awet muda ini biasanya dimasak menjadi berbagai masakan lezat mulai dari masakan sup, digoreng, masak kari hingga masak asam pedas. Dulu, daging tikus hanya sebagai masakan rumahan. Tapi kini, permintaan pasar yang terus meningkat menjadikan daging tikus diperjual belikan di tepi jalanan.

Warga di Vietnam percaya jika daging tikus tak hanya bikin awet muda saja. Nutrisi yang terkandung di dalamnya dinilai bisa menjadi obat berbagai penyakit khususnya obat nyeri punggung. Sekali makan, warga di negara ini bisa makan 7 hingga 8 ekor sekaligus.

Cara bikin awet muda yang unik dan benar-benar di luar dugaan ya.




(vem/mim)
What's On Fimela