Dalam sebuah pernikahan, memberikan souvenir kepada tamu yang datang seolah sudah menjadi kebiasaan atau tradisi. Namun, tahukah Ladies sejak kapan ini dimulai?
Seperti yang dilansir di weddingvendors.com, sejak berabad abad yang lalu, pemberian hadiah atau souvenir bagi tamu yang datang pada pesta pernikahan telah dilakukan sebagai ucapan terima kasih. Awalnya, munculnya tradisi pemberian sovenir datang dari kelas bangsawan di daerah Eropa, yang memiliki kekayaan untuk memberikan hadiah pada para tamu.
Pada awal munculnya souvenir pernikahan ini, masyarakat menggunakan kkotak perhiasan yang indah yang bernama bonbonniere (bahasa Prancis). Kotak ini dihiasi dengan emas, kristal, atau porselen. Kotak berharga biasanya dibuat untuk menyimoan benda mahal. Masa itu, gula pernah menjadi barang mahal, dan diduga pernah disimpan di kotak ini.
Selain kotak perhiasan, masyarakat jaman dulu juga memberikan almond sebagai souvenir. Di timur tengah, tradisi souvenir almon ini diberikan sebanyak lima buah melambangkan kesuburan, kemesraan, kesejahteraan, kesehatan, dan kebahagiaan. Pada tahun ke seribu, almond justru dijadikan hadiah pada sang pengantin sebagai ucapan selamat menempuh hidup aru.
Pada tahun 1300-an, almond mulai dibungkus dengan gula atau permen yang kemudian disebut dengan confetti. Selanjutnya confetti ini berubah menjadi almond Jordan dan digunakan di banyak pernikahan. KOmbinasi kacang almon denagn gula atau permen ini merupakan lambang dari pahit manis kehidupan pernikahan.
Seiring dengan perkembangan jaman, souvenir pernikahan pun berubah sesuai dengan selera pengantin. Pilihan souvenir pun tak terbatas tak harus makanan, namun pa saja yang bisa menjadi kenang-kenangan dan ucapan terima kasih.
Itulah kisah sejarah di balik souvenir pernikahan. Lalu, bagaimana dengan souvenir pernikahan Ladies?
Asizah
(vem/ova)