Kisah cinta yang indah tak harus datang dari cerita-cerita romantis dan fantasi saja. Banyak kisah nyata mengenai pasangan-pasangan kekasih yang malah lebih inspiratif dan luar biasa daripada roman picisan atau tragedi cinta seperti Romeo dan Juliet.
Salah satu contohnya adalah pasangan ilmuwan Pierre dan Marie Curie. Situs amolife.com menjelaskan bahwa pasangan ini bukan hanya pasangan kekasih yang saling mencintai, namun juga pasangan ilmuwan yang saling bekerjasama untuk meneliti bidang fisika, hingga akhirnya menemukan unsur radioaktif.
Marie Curie berasal dari Polandia dan menekuni kuliahnya di perguruan tinggi terbaik di Perancis, Universitas Sorbonne, karena di negara asalnya, perempuan tak boleh belajar di perguruan tinggi. Murid yang rajin dan pandai ini kemudian menarik hati direktur laboratorium tempatnya bekerja yang bernama Pierre. Pierre mendekati Marie dan menyatakan cintanya berkali-kali serta mengajak Marie menikah hingga akhirnya Marie setuju untuk menikah pada tahun 1895.
Bersama-sama, mereka berdua bekerjasama hingga menghasilkan penemuan polonium dan radium yang sangat berguna bagi dunia ilmu pengetahuan. Penemuan radioaktif yang mereka kerjakan selama bertahun-tahun akhirnya membuahkan prestasi anugerah Nobel di bidang Fisika pada tahun 1903. Sayangnya, setahun kemudian Pierre meninggal. Meskipun begitu, Marie tidak tenggelam dalam kesedihan dan tetap melanjutkan penelitiannya dan menggantikan tempat suaminya sebagai dosen di Universitas Sorbonne, sebagai tanda cinta pada suaminya. Ia menjadi wanita pertama yang menjadi pengajar di universitas bergengsi tersebut.
Ia melanjutkan penelitiannya tanpa sang suami di sisinya, dan akhirnya memperoleh penghargaan Nobel kedua pada tahun 1911 dalam bidang Kimia. Marie terus bekerja dalam penelitiannya dan mengajar hingga ia meninggal karena leukimia pada tahun 1934.
Oleh: Isdiana Zulidha
(vem/rsk)