Mengenali Gejala Stress Pada Anak Akibat Perceraian

FimelaDiterbitkan 08 September 2013, 14:29 WIB

Jika anak merasakan stress, tidak jarang mereka akan mundur ke tahap perkembangan dimana mereka merasa aman dan nyaman. Anak yang lebih tua mungkin akan menunjukkan kedewasaan yang berlebih yang merupakan usaha untuk mengontrol perasaan mereka atas kejadian yang tidak mengenakkan.

Berikut reaksi anak-anak yang menunjukkan gejala stress akibat perceraian, dirangkum mediate.com:

1. Pada batita, gejala stress dapat berupa:
• Penurunan kualitas tidur dan makan, dan mengalami keterlambatan dalam menguasai skill yang baru
• Gangguan tidur dan sulit untuk tidur
• Takut untuk meninggalkan orang tuanya
• Mudah teringgung, marah, dan menangis

2. Pada usia 3-5 tahun, gejala stress dapat berupa:
• Kembali menggunakan selimut kesayangannya dan membuang mainan
• Menyalahkan diri sendiri dan merasa bersalah
• Cemas pada waktu tidur, tidur rewel, dan sering terjaga
• Takut ditinggalkan oleh orang tuanya
• Cepat marah dan tersinggung

3. Pada usia 6-8 tahun, gejala stress dapat berupa:
• Merasa sedih, ditinggalkan dan tidak diinginkan
• Menangis
• Takut akan fantasi yang tidak nyata
• Membuat fantasi ats rujuknya orang tua
• Merasa terkoyak secara fisik
• Masalah dengan perilaku yang tidak teratur

4. Pada anak usia 9-12 tahun, ekspresi stress dapat berupa:
• Takut akan kesepian
• Kemarahan yang intens dan menyalahkan orang tua sebagai penyebab perceraian
• Keluhan secara fisik, seperti sakit kepala dan sakit perut
• Menjadi overaktif, untuk menghindari berpikir tentang perceraian
• Merasa malu dengan apa yang terjadi pada keluarga mereka dan merasa berbeda dengan anak pada umumnya.

Oleh: Handayani Rahayuningsih

(vem/rsk)
What's On Fimela