Ladies, di awal tahun ini, kota Joilet, Illinois, Amerika Serikat digegerkan dengan sebuah kasus pembunuhan sadis terhadap dua pemuda oleh seorang gadis dan tiga pasangan kencannya. Yang membuat semua orang terkejut adalah, pembunuhan kedua pemuda ini dilakukan untuk memenuhi fantasi seksual si gadis. Wah, rupanya si gadis, yang diketahui bernama Alisa Massaro, terobsesi untuk berhubungan seksual di atas mayat.
Seperti dilaporkan independent.co.uk, investigasi pihak kepolisian mengungkap fakta bahwa pasangan-pasangan kencan Massaro merasa perlu membantu mewujudkan fantasi seksual si gadis dengan cara merencanakan pembunuhan. Segera setelah pembantaian dilakukan, Massaro mengaku bercinta dengan pasangan-pasangan kencannya di atas kedua mayat itu. Belakangan, Massaro diketahui mengidap necrophilia.
Apa itu necrophilia, Ladies? Belum pernah dengar, kan?
Necrophilia adalah salah satu jenis penyimpangan seksual yang diasosiasikan dengan obsesi berlebihan terhadap kematian dan orang mati, terutama ketertarikan secara seksual terhadap mayat. Cukup mengerikan bukan?
Seperti contoh kasus Massaro, necrophilia sangat berbahaya karena penderita berpotensi melakukan segala cara untuk memuaskan hasrat dan obsesinya dengan kematian dan orang mati. Bahaya necrophilia tidak cuma muncul dari obsesi dengan kematian, seperti Massaro yang nekad membunuh orang lain untuk memenuhi hasrat seksualnya. Tapi juga kemungkinan si pelaku terjangkit penyakit dari bakteri pada mayat yang dipakai sebagai obyek bercinta.
Nah Ladies, wajar jika banyak orang tidak mengenal necrophilia. Karena sampai saat ini, necrophilia menjadi hal paling tabu untuk dibicarakan di seluruh dunia. Selain karena dianggap menjijikkan, perilaku menyimpang ini juga dianggap tidak bermoral.
Bagaimana menurut Anda?
Oleh: Ayu Liskinasih
(vem/rsk)