Sifilis Serta Dampaknya Pada Kehamilan

FimelaDiterbitkan 04 Oktober 2013, 11:32 WIB

Banyaknya penyakit menular seksual yang terkadang tidak menunjukkan gejala yang berarti pada wanita pasti membuat Ladies sekalian was-was akan tingginya bahaya yang mengancam. Apalagi jika Ladies merupakan termasuk orang yang suka bergonta-ganti pasangan, risiko untuk terkena penyakit menular seksual akan semakin tinggi.

Salah satu jenis penyakit menular seksual yang banyak menyerang adalah sifilis atau raja singa yang disebabkan oleh infeksi dari bakteri Treponema pallidum dan dapat menular melalui kontak langsung dengan penderitanya. Selain itu, infeksi sifilis juga dapat menular dari ibu hamil kepada janin yang sedang dikandungnya.

Oleh sebab itu, bagi Ladies yang sedang hamil kemudian menemukan adanya gejala-gejala sifilis pada tubuh Anda, segeralah menghubungi dokter supaya dokter segera mengambil tindakan pengobatan yang tepat. Seperti yang dikutip dari webmd.com, sifilis pada ibu hamil yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan berbagai masalah serius.

Salah satunya adalah meningkatnya risiko cacat pada bayi serta kematian pada bayi sesaat setelah ia dilahirkan. Bayi yang dilahirkan bisa saja lahir dalam keadaan normal tanpa disertai gejala-gejala penyakit sifilis. Namun, perlu Anda ketahui bahwa beberapa minggu kemudian bayi Anda akan mengalami beberapa gejala sifilis.

Bayi dengan sifilis bawaan saat lahir yang tidak segera mendapatkan penanganan khusus akan mengalami pertumbuhan yang terhambat. Sehingga pertumbuhan dan perkembangannya akan terlambat dibandingkan dengan anak normal lainnya. Selain itu, sifilis bawaan pada bayi juga dapat menyebabkan tuli, katarak, hingga serangan jantung yang dapat berujung pada kematian.

Oleh: Lies Nureni

(vem/rsk)