Sifilis atau yang kerap disebut dengan penyakit raja singa merupakan salah satu jenis penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Infeksi dari bakteri tersebut dapat ditularkan melalui kontak langsung atau lebih sering hubungan seksual dengan penderitanya ini berkembang dalam empat fase dengan gejala yang berbeda-beda.
Pada fase primer, luka akan mulai berkembang pada tempat di mana bakteri memasuki tubuh penderitanya. Luka tersebut biasanya tidak menimbulkan rasa sakit yang umumnya mucul sekitar 3 minggu setelah bakteri menginfeksi tubuh. Waktu timbulnya luka tersebut dapat bervariasi sekitar 10 hingga 90 hari setelah infeksi terjadi.
Pada saat-saat ini, penderita sifilis sangat berpotensi untuk menularkan infeksi sifilis pada orang lain. Seperti yang dilansir dari webmd.com, pada wanita, luka tersebut dapat terjadi pada area kewanitaan baik bagian luar maupun dalam. Luka tersebut dapat terjadi pada serviks atau bagian dalam Miss V dan tidak terasa sakit sehingga tidak mudah terlihat serta sulit untuk dideteksi.
Sedangkan pada pria, luka yang juga tidak menimbulkan rasa sakit ini biasanya terjadi pada organ seksual, tetapi tidak selalu terjadi pada Mr P. Selain pada organ seksual, luka infeksi ini juga dapat terjadi pada bagian tubuh lainnya tempat di mana infeksi pertama kali terjadi. Baik pada pria maupun wanita, gejala lain dari sifilis fase primer ini adalah terjadi pembengkakan pada kelenjar limfa di sekitar luka infeksi.
Luka tersebut biasanya bertahan selama 3 hingga 6 minggu yang dapat hilang dengan sendirinya serta meninggalkan bekas luka meski tanpa pengobatan. Hilangnya luka ini bukan berarti sifilis telah sembuh, justru sifilis akan berkembang pada fase sekunder dan si penderita tetap dapat menularkan infeksi tersebut pada orang lain.
Ingin tahu bagaimana gejala-gejala infeksi fase sekunder? Ikuti artikel berikutnya, Gejala-gejala Sifilis Atau Penyakit Raja Singa (2).
Oleh: Lies Nureni
(vem/rsk)