Mengenal Gejala-Gejala HIV/AIDS (II)

Fimela diperbarui 12 Mar 2014, 11:32 WIB

Pada artikel sebelumnya, ladies telah mengenal gejala-gejala infeksi HIV/AIDS yang terjadi pada stage pertama. Pada tahap awal infeksi HIV/AIDS, gejala yang sering ditunjukkan adalah gejala yang sangat mirip dengan penyakit flu sehingga sering diabaikan begitu saja.

Setelah stage pertama atau periode seroconversion berakhir, sistem kekebalan tubuh mulai mengalami “kekalahan” melawan virus HIV. Selanjutnya, gejala yang mirip flu tersebut menghilang dengan sendirinya. Pada saat inilah, stage kedua dimulai.

Stage kedua ini dinamakan asymptomatic period yang berlangsung lebih lama daripada stage pertama. Pada tahapan ini, tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan bahwa seseorang terinfeksi HIV/AIDS. Karena tidak adanya gejala, maka kebanyakan penderita HIV/AIDS tidak menyadari bahwa dirinya terinfeksi HIV/AIDS. Pada tahapan ini pula, penularan HIV/AIDS kepada orang yang sehat terjadi. Stage kedua ini berlangsung cukup lama, yaitu 10 tahun.

Seperti dikutip dari laman webmd.com, pada stage asymptomatic ini virus HIV secara perlahan membunuh CD4 T-sel dan merusak sistem kekebalan tubuh. Pada stage ini, tes darah bisa dilakukan untuk mengetahui nomor CD4-Tsel nya.

Orang yang sehat memiliki sekitar 450 hingga 1400 CD4 T-sel per mikroliter. Serangan virus HIV membuat jumlahnya berubah tergantung dari kondisi kesehatan si penderita. Pada orang yang terinfeksi HIV, jumlahnya menurun drastis sehingga memudahkan tubuhnya untuk dihinggapi infeksi lain dan terancam untuk terserang AIDS.

 

Oleh: Pravianti Ayu Mirantiraras

(vem/riz)