Awas! Sadisme Seksual Ada di Sekitar Kita!

FimelaDiterbitkan 02 April 2014, 15:25 WIB

Saat melakukan hubungan suami istri, apa yang yang sebenarnya ingin dicapai oleh pasangan? Jawabannya jelas kepuasan. Demi mencapai tujuan tersebut, pasangan melakukan banyak cara yang dianggap bisa memenuhi kebutuhan biologis mereka.

Namun masalahnya, beberapa orang bersikap terlalu jauh untuk mencapai tujuan tersebut. Ada orang-orang tertentu yang baru bisa mencapai kepuasan seksual jika melakukan kekerasan pada pasangan. Pemukulan, penusukan dan berbagai tindakan menyakitkan dilakukan walau itu jelas-jelas melanggar hak asasi pasangan.

Bagi beberapa orang, tindakan seperti ini mungkin dianggap wajar, bahkan menjadi salah satu variasi untuk membuat kehidupan seks makin bergairah. Namun tak banyak yang sadar bahwa tindakan ini adalah awal dari kelainan seks, yang biasa dikenal dengan istilah sadisme seksual.

Jika dilakukan dalam batas wajar, apalagi dengan persetujuan pasangan, hal ini mungkin takkan jadi masalah besar. Namun yang perlu kita garis bawahi, tindakan ini ternyata menimbulkan sikap kecanduan yang semakin lama bisa semakin parah. Lambat laun, pelaku sadisme seksual akan melakukan kekerasan tidak masuk akal yang bisa membahayakan nyawa pasangan.

Seperti dilansir psychologytoday.com, jika pelaku mulai merasa kebutuhan seksualnya tidak terpenuhi, maka hal-hal buruk mungkin saja terjadi. Pembunuhan, perkosaan dan penganiayaan jelas jadi hal yang tak bisa dihindari. Dampak inilah yang membuat kita harus mencegah timbulnya sadisme seksual sejak dini. Sebaiknya Anda menghindari orang-orang yang cenderung memiliki tabiat ini, atau mulai melakukan tindakan pencegahan jika pasangan mulai menunjukkan tanda-tanda sadisme pada Anda.

 

Oleh: Pelangi permatasari

(vem/riz)