Alasan Ilmiah Mengapa Menunda Kehamilan Berbahaya

Anisha Saktian Putri diperbarui 21 Des 2018, 17:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Seringkali karir dan pendidikan membuat beberapa perempuan menunda kehamilannya. Sehingga baru merencanakan kehamilan saat usia yang lebih tua.

Padahal menunda kehamilan, rentan terjadinya gangguan fertilitas yang berkaitan dengan berkurangnya jumlah dan kualitas sel telur yang dimiliki. Inilah yang dikenal dengan konsep cadangan ovarium, yang erat kaitannya dengan usia biologis.

“Usia biologis merupakan refleksi dari kuantitas dan kualitas sel telur seorang perempuan yang erat kaitannya dengan fekunditas, yaitu kemampan reproduksi seorang perempuan untuk memperoleh kehamilan,” ujar Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan dr. Beeleonie, BMedSc, SpOG(K), saat ditemui di Jakarta, beberapa waktu lalu.

dr. Beeleonie menambahkan, sedangkan usia kronologis, merupakan usia yang dihitung berdasarkan tangga lahir seseorang. Disamping penuaan reproduksi yang alamiah, usia biologis dan kronologis tidak selalu sama. Sering didapatkan usia biologis lebih cepat menua dibandingkan usia kronologis seseorang.

“Penurunan ini dipengaruhi berbagai hal, misalnya genetik, adanya penyakit tertentu, riwayat radiasi dan kemoterapi, paparan zat kimia, gaya hidup, dan lain-lain,” tambahnya.

2 dari 2 halaman

Peluang Hamil di Usia lebih dari 30 tahun

Hamil/copyright: unsplash/alicia petresc

Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan dr. Yassin Yanuar Mohammad, SpOG(K), MSc, Mengatakan hanya lima persen kemungkinan perempuan di atas 35 tahun ke atas bisa hamil alami. 1 dari 3 perempuan usia lebih dari 30 tahun mengalami gangguan kesuburan.

Oleh karennya, jika perempuan sudah berusia 35 tahun ke atas, segera periksa ke dokter jika enam bulan setelah menikah belum dikaruniai momongan.