Inilah yang Terjadi pada Tubuh Ketika Kamu Membenci Pekerjaan

Annissa Wulan diperbarui 07 Apr 2019, 16:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Membenci pekerjaan tidak berhenti pada perasaan tidak suka saja, namun juga bisa merusak kesehatan. Ketika kamu melakukan pekerjaan yang tidak disukai, tubuh memahaminya dan memberikan peringatan.

Dilansir dari huffpost.com, Minggu (7/4/2019), berikut ini adalah beberapa hal yang akan terjadi pada tubuh ketika kamu membenci pekerjaan. Ada yang sudah kamu alami saat ini?

1. Tidak bisa tidur

Sulit tidur biasanya disebabkan oleh pikiran yang terus dipacu. Kamu terbangun di tengah malam karena masih ada pekerjaan yang harus dilakukan.

2. Sakit kepala

Otot-otot akan menegang untuk menjaga tubuh dari mengalami cedera. Ketegangan kronis pada leber, bahu, dan kepala bisa menyebabkan migrain dan sakit kepala.

3. Nyeri otot

Otak akan membanjiri sistem dengan adrenalin dan hormon stres lainnya, membuatmu terus menerus merasa gelisah. Jika kamu mulai mendapati bahu yang bungkuk atau rahang mengeras, ini bisa menjadi tanda kesehatanmu memburuk.

4. Kesehatan mental memburuk

Stres yang terus meningkat dapat memperburuk masalah kesehatan mental. Rasa khawatir terus menerus karena pekerjaan bisa menyebabkan seseorang mengalami depresi.

 

2 dari 2 halaman

Sering sakit, kehilangan minat seks, terus menerus merasa lelah, dan sakit perut

Ilustrasi stres (iStockphoto)

5. Sering sakit

Jika kamu sakit terus menerus, coba perhatikan lagi pekerjaanmu. Banyak penelitian menunjukkan bahwa stres kronis dapat membahayakan sistem kekebalan tubuh, membuatmu lebih rentan terhadap penyakit.

6. Kehilangan minat seks

Pekerjaan juga bisa membuat hubungan pribadi menjadi terganggu. Ya, stres berkelanjutan bisa mengurangi hasrat seksual seseorang.

7. Merasa lelah sepanjang waktu

Rasa lelah yang kamu rasakan tidak akan bisa disembuhkan dengan tidur siang atau mengganti waktu tidur di akhir pekan. Pekerjaan yang tidak kamu sukai bisa menciptakan siklus yang menguras energi.

8. Sakit perut

Gangguan pencernaan, seperti sembelit atau kembung dapat dikaitkan dengan stres. Stres berdampak pada apa yang dicerna oleh usus, mengubah bakteri di dalamnya, dan berdampak pada suasana hati.

Tag Terkait