Sebatas Apa Mencukur Rambut Kemaluan yang Aman?

Febi Anindya Kirana diperbarui 01 Jul 2019, 19:17 WIB

Fimela.com, Jakarta Menjaga kebersihan dan kerapian diri sendiri bukan hanya bisa ditunjukkan dari penampilan luar, namun juga dari dalam, salah satunya adalah dengan menjaga kebersihan dan kerapian rambut kemaluan. Untuk beberapa perempuan, mencukur bulu kemaluan mungkin sudah biasa, bahkan beberapa di antaranya suka mencukur habis atau malah mencabut bersih.

Namun kita perlu tahu bahwa membersihkan rambut kemaluan juga perlu hati-hati, mengetahui sebatas apa mencukur yang baik dan aman.

Ada dua alasan mengapa mencukur rambut kemaluan bisa sangat berisiko bahaya, seperti dilansir dari Women's Health. Seperti dikatakan dokter Michelle Metz, MD, bahwa mencukur habis rambut kemaluan terlalu sering akan meningkatkan risiko mengalami folliculitis, yaitu infeksi folikel rambut.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Menjaga Kebersihan Miss V

ilustrasi organ intim/copyright Shutterstock

Folliculitis tampak seperti pembengkakan-pembengkakan kecil putih pada setiap pori-pori yang ditumbuhi rambut dan seringkali disebabkan oleh buruknya pencukuran. Meski memang hal ini bisa diatasi dengan obat antibiotik atau salep oles.

Hal kedua yang membahayakan adalah timbulnya ingrown hair. Rambut kemaluan yang tumbuh ke dalam ini dapat menimbulkan iritasi dan rasa sakit karena tekanan rambut yang tumbuh ke dalam daging.

Oleh karena itu, mencukur dengan secukupnya merupakan solusi terbaik, dengan lebih memastikan kebersihan alat cukur dan ketajaman yang sesuai sehingga tidak menyebabkan iritasi.

Mandi air hangat agar bisa membuka pori-pori rambut sebelum dicukur dan melembutkan folikel rambut serta tidak mencukur terlalu sering. Setelah itu oles pelembab untuk melindungi kulit. Beri jangka waktu 3 bulan sekali.

Karea bagaimanapun, rambut kemaluan ada di sana juga berfungsi untuk mencegah iritasi dari gesekan yang mungkin terjadi karena pakaian yang dikenakan atau yang lainnya, Sahabat Fimela.

 

#GrowFearless with FIMELA