Pria yang Hatinya Sudah Berpaling, Lebih Baik Direlakan Saja

Endah Wijayanti diperbarui 09 Sep 2019, 14:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Setiap orang punya kisah cinta yang unik. Ada yang penuh warna-warni bahagia tapi ada juga yang diselimuti duka. Bahkan ada yang memberi pelajaran berharga dalam hidup dan menciptakan perubahan besar. Setiap kisah cinta selalu menjadi bagan yang tak terlupakan dari kehidupan seseorang. Seperti kisah Sahabat Fimela yang disertakan dalam Lomba My Love Life Matters ini.

***

Oleh: Indah Praditha - Denpasar

Berkali-kali patah hati, berkali-kali berjanji bahwa tak kubiarkan hati ini dengan mudahnya jatuh cinta. Aku dan segala keterbatasanku, ketidaktahuanku karena jodoh kiranya mutlak milik Yang Maha Kuasa.

Untuk kesekian kalinya aku bertemu dengan sosok pria yang membuatku dengan mudahnya lupa bahwa aku pernah dalam masa-masa terpuruk. Dia yang murah senyum, dermawan, hangat, sosok yang penasihat yang membuat hati siapapun jatuh cinta di kala mendengar tutur bahasanya dan seseorang yang membuatku yakin juga dekat akan kehadiran Sang Maha Pencipta.

Suatu hari berniat untuk mengenalkan dirinya pada keluargaku dengan rasa percaya diri, tapi lagi-lagi rasa kurang setuju datang dari bapak dan nenekku. Semua itu karena latar belakang keluarganya yang membuat orangtuaku kurang yakin bila hubunganku dibawa ke jenjang yang lebih serius oleh kekasihku saat itu. Ada mitos yang mengatakan buah tak jauh jatuh dari pohonnya. Rasa khawatir itu ditakutkan menurun pada anaknya.

Sempat berkecil hati karena berusaha menyimpan rapat-rapat apa yang disampaikan keluargaku tentangnya agar dia tidak tahu tersinggung akan hal itu. Tapi tak ingin kubiarkan pendapat mereka menjadi kenyataan maka aku perjuangkan dirinya. Aku yakin dia tak seperti itu, hati ini telanjur sayang dan percaya bahwa semua orang berhak memiliki kesempatan. Terlebih lagi aku takut gagal dalam hubungan untuk yang kesekian kalinya.

Komitmenku pada dirinya adalah, akan kujalani hubungan ini sampai akhirnya Tuhan sendiri yang memisahkan kita. Saat itu kami LDR karena satu sama lain bersekolah di daerah berbeda. Belum lagi dia yang sakit-sakitan dan nekat menemuiku langsung walau kita berada pada jarak yang jauh tiap kali merasa rindu padaku.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Dia Bersama Perempuan Lain

Ilustrasi/copyright shutterstock.com

Tekanan demi tekanan tidak sampai di situ saja, keluarganya pun meragukanku karena sebelumnya aku pernah berpacaran dengan pria selama 2 tahun. Bukan waktu yang singkat sehingga pikiran negatif akan hal-hal yang mungkin pernah kulakukan di masa lalu.

Mulai kami LDR dan ia mengalami insomnia parah saat masih bersekolah, aku bolak balik mengurus keperluannya saat ia training kuliah terutama saat pindah-pindah kost. Kubantu untuk menemukan tempat yang terbaik untuknya karena ia merantau dan jauh dari keluarganya. Betapa sakitnya melihat orang yang kita sayangi mengalami hal seperti itu. Akhirnya kami berdua sudah sama-sema bekerja tak terasa dua tahun yang penuh rintangan itu perlahan mulai terlewati.

Hari demi hari berlalu namun selalu ada perkara di antara kami. Dari hal sepele hingga harusnya ada hal yang tak perlu menjadi perkara. Berapi-api hatinya karena merasa diriku tak mempedulikan keadaan dan keberadaannya. Semua alasan itu tak masuk akal bagiku, hingga kutahu bahwa ia jalan dengan perempuan lain di belakangku hingga sampai menaruh perasaan pada orang tersebut. Hatinya sudah berpaling dan pikirannya tak tertuju pada impian-impian yang pernah kami bangun bersama.

Di sini aku belajar, mungkin aku bukan yang terbaik dan belum bisa memberi hal yang paling dia inginkan sehingga ada orang lain masuk kedalam hubungan ini. Walau keluargaku mulai menerima keberadaannya untukku dan menyayanginya. Segala sesuatu diatur agar persis sesuai rencana kita, walau sudah berusaha sekuat apapun namun tetap jodoh kiranya adalah kehendak Yang Maha Kuasa.

#GrowFearless with FIMELA