Ketahui Ketahanan Virus Corona dan Fungsi Sebenarnya dari Tisu Disinfektan

Annissa Wulan diperbarui 02 Mar 2020, 16:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Ketika bicara tentang virus Corona, kebersihan tampaknya menjadi garis pertahanan yang terbaik. Virus Corona sedang menjadi perbincangan paling hangat beberapa bulan belakangan di seluruh dunia.

Selain belum ditemukan vaksin untuk pencegahan terhadap virus Corona, tidak ada cara yang benar-benar efektif untuk mengobati seseorang yang telah terjangkit virus ini. Bukti awal menunjukkan bahwa virus Corona menyebar melalui udara, dari orang yang telah terjangkit dan mengalami batuk dan bersin.

Virus yang ada di udara ini dapat langsung menulari manusia lain atau jatuh ke permukaan sebuah beda dan bertahan di sana selama beberapa waktu. Dilansir dari huffpost.com, Senin (2/3/2020), berdasarkan bukti awal, virus Corona dapat bertahan hingga 9 hari pada suhu kamar yang nyaman.

 

 

2 dari 3 halaman

Ketahanan dari virus Corona

Ilustrasi flu. Sumber foto: unsplash.com/rawpixel.

Permukaan benda yang sering kamu sentuh harus menjadi perhatian utama, karena dikenal sebagai hotspot bagi bakteri dan kuman berbahaya. Sebuah studi di tahun 2018 menemukan bahwa bakteri penyebab penyakit menular dari usus dan kotoran manusia dapat ditemukan di sebagian layar sentuh publik.

Sebagian besar tisu disinfektan mengklaim dapat membunuh hingga 99,9% kuman dan ternyata ini benar adanya. Menurut Dr. Charles Gerba, profesor mikrobiologi dan imunologi di Universitas of Arizona, virus Corona adalah virus yang mengandung lipid, yang berarti dapat dengan mudah dibunuh dengan tisu.

Sayangnya, masih banyak orang tidak menggunakan tisu disinfektan dengan cara yang tepat. Tisu yang telah digunakan untuk membersihkan sesuatu harus langsung dibuang, tidak boleh digunakan kembali, karena bakteri yang ada di permukaan tisu tersebut dapat pindah ke lokasi baru.

3 dari 3 halaman

Penggunaan yang efektif dari tisu disinfektan

Ilustrasi/copyright shutterstock.com

Para pakar kesehatan merekomendasikan penggunaan etanol atau tisu berbasis pemutih, daripada benzalkonium klorida atau disinfektan hidrogen peroksida. Ketika menggunakan tisu disinfektan, beri waktu agar anti bakteri yang ada di dalamnya bekerja, diamkan sebentar, baru bersihkan.

Bersihkan semua permukaan benda yang ada di sekitarmu mulai dari 1 sampai 3 kali dalam sehari bisa memberikan dampak positif. Selain itu, ada beberapa cara pencegahan lain yang juga bisa kamu lakukan, seperti tidak menyentuh wajah, mencuci tangan dengan sabun, dan tidak perlu repot mencari masker kemanapun, karena masker sebenarnya lebih efisien digunakan oleh orang yang sakit.

#ChangeMaker