BERANI BERUBAH: Tinggalkan Karier di Dunia Perhotelan, Mardiana Lahirkan Novel Pertama Bertajuk Sincerity

Karla Farhana diperbarui 05 Okt 2020, 20:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Perjalanan hidup tidak pernah lepas dari perubahan. Bahkan, perubahan ibarat nadi yang mejadikan sungai kehidupan terus mengalir. Dengan adanya berbagai perubahan, seseorang bisa berkembang. Hal ini juga dialami Mardiana yang pada awalnya fokus berkarier di bidang perhotelan dan pariwisata. 

Empat tahun lalu, karier Mardiana berada di puncak. Menjabat sebagai PR Manager, Mardiana harus meninggalkan pekerjaannya di Tanah Air dan mendukung sang suami yang dipindahtugaskan ke Singapura. Hidup Mardiana yang saat itu baru dikaruniai satu orang anak berubah 180 derajat. 

Singapura, meski tidak begitu jauh dari Indonesia, menawarkan suasana yang begitu asing baginya. Kehidupan di negara tersebut begitu berbeda. Selain tidak bisa bekerja, dia juga merasa sedikit kesepian tanpa sahabat-sahabatnya. Sebagai ekspatriat, Mardiana kemudian mulai mencari berbagai kegiatan agar tetap aktif. 

Salah satunya, menulis novel. Mardiana baru saja melahirkan buku pertama, Sincerity, yang menjadi bagian dalam sebuah trilogi. Diluncurkan pada 15 Agustus 2020, Sincerity hadir di tengah pandemi Corona yang melanda dunia. Tentu, launching buku pertamanya ini diwarnai dengan banyak kendala. Kehadirkan Corona mendorong book launching Sincerity ini digelar secara daring lewat zoom call dan dihadiri 20 orang. 

"Keadaan (di Singapura) berbeda jauh dengan di Jakarta. Di Jakarta aku punya banyak teman, (sementara) di Singapura aku sendirian. Sebagai ekspatriat, aku tidak bisa bekerja. Untuk mengisi waktu luang, aku kemudian menulis novel Sincerity ini," kata Mardiana saat dihubungi Fimela.com pada Rabu (30/9/20). 

Mardiana sebenarnya sudah menyukai dunia tulis-menulis sejak kecil. Mulai dari menulis diari, surat-menyurat, hingga rilis untuk para media saat dia menjabat sebagai PR dulu. Namun, ini kali pertamanya dia menulis sebuah novel fiksi. Untuk itu, Mardiana sempat belajar dari teman-temannya tentang cara menulis, terutama soal alur cerita. 

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

Kisah Percintaan dan Lika-liku Kehidupan Juliana Zulham

Sincerity mengisahkan lika-liku kehidupan Juliana Zulham yang terus dibayang-bayangi nasihat dan nilai-nilai yang diemban sang ibu. Terlahir dari keluarga sederhana, Juliana berhasil meniti karier gemilang dan menemukan cinta sejatinya. | dok. pribadi

Sincerity mulai dia tulis 4 tahun lalu ketika dia baru saja berpindah ke sebuah apartemen di Singapura. Ketika menemukan tulisan-tulisan lamanya, ide untuk menulis Sincerity muncul. Seperti menjahit cerita kehidupan yang dialami banyak perempuan di Indonesia, Sincerity mengisahkan kehidupan Juliana Zulham, perempuan cerdas yang bekerja di sebuah hotel bintang lima di Bali. 

Juliana dikisahkan tumbuh di area pesisir Jakarta dengan didikan sang ibu yang keras dan penuh dengan nilai-nilai kebudayaan nan luhur. Beranjak dewasa, Juliana berhasil meniti kariernya hingga sampai ke puncak. Perempuan tangguh ini lantas bertemu dengan dua pria asing yang mengisi kehidupannya. 

Kisah Juliana dan dua pria ini mendorong munculnya keraguan. Perbedaan budaya dan pola pikir, terutama dengan nilai-nilai yang diajari ibunya sejak kecil menimbulkan perdebatan dalam dirinya sendiri. Meski begitu, nasihat dan nilai yang diajarkan sang ibu selalu menggiring langkahnya, terutama ketika Juliana harus mengambil keputusan penting dalam hidupnya. 

Sincerity ia tulis menggunakan bahasa Inggris. Pasalnya, Mardiana memiliki banyak teman-teman berbahasa asing. Ditambah lagi, sang suami berasal dari Italia. 

"Aku tinggal di luar negeri, pasangan pun orang asing. Nanti, (kalau tidak pakai bahasa Inggris), suami tidak bisa baca. Selain itu, banyak teman juga yang berbahasa Inggris. Kalau suatu hari nanti mau diterjemahkan ke dalam bahasa lain, aku belum tahu. So far, buku yang aku tulis masih berbahasa Inggris," jelas Mardiana. 

Sincerity ini bukan cuma mengisahkan kehidupan dan perjalanan cinta Juliana. Tetapi juga menyajikan gambaran bagi perempuan-perempuan Indonesia, tentang pernikahan beda negara. Lewat Sincerity dan dua novel lainnya, Mardiana ingin anak-anak milenial memiliki pemikiran lebih luas dengan cerita berlatar budaya yang kental. 

"Untuk milenial, kalau bisa memiliki pemikiran yang lebih luas. Mungkin mereka sudah diperkaya dengan cerita budaya-budaya, tetapi mereka tidak dapat gambaran tentang persiapan sebelum menikah dengan orang asing," katanya. 

3 dari 4 halaman

Antara Jakarta, Yogyakarta, Bali, dan Singapura

Mardiana kini sedang menulis buku keduanya dan akan diluncurkan tahun 2021. | dok. Pribadi

Dalam kisahnya, Juliana sempat berpindah-pindah ke berbagai daerah, seperti Jakarta, Yogyakarta, dan Bali. Setiap kota, menurut Mardiana, memberikan pengalaman dan kenangan berharga bagi Juliana.

"Memilih kota-kota ini ada alasannya. Dari kecil aku memiliki cita-cita untuk banyak traveling. Waktu berumur 4 tahun, di saat anak-anak lain sibuk les berenang, aku inginnya traveling, nerima surat dari luar negeri. Aku pengen lihat dunia luar. Terus, aku dapat kesempatan untuk traveling ke berbagai kota, seperti Yogya, kemudian pindah ke Bali untuk bekerja," kata Mardiana. 

Pengalaman inilah yang kemudian dia masukkan ke dalam kisah Juliana yang harus menyelesaikan masa internship-nya di Yogyakarta. Bukan hanya pengalaman yang memahat kepribadian Juliana, tetapi juga ajaran sang ibu pun terus membayang-bayanginya hingga dewasa. Bahkan, nasihat dan didikan sang ibu, Hadijah, pada akhirnya menentukan setiap langkah dan keputusan Juliana sat menjalani hidupnya. Termasuk dalam kisah cinta Juliana, baik dengan seorang chef asal Jerman dan pria sukses asal Italia. 

Kisah Juliana belum usai pada halaman terakhir Sincerity. Mardiana kini sedang mempersiapkan buku keduanya, melanjutkan kisah cinta dan petualangan Juliana yang tidak lepas dari nilai-nilai dan peran didikan Hadijah. Berlatar kota Singapura dan Genova di Italia, kisah Juliana lebih berwarna di buku kedua dengan tidak hanya menceritakan kisah percintaan, tetapi juga gambaran kehidupan sosial yang menarik bagi para perempuan muda Indonesia. 

Mardiana berharap buku keduanya dapat diluncurkan tahun depan, meski Corona belum bisa memberikannya kepastian. Kini, selain menulis novel, Mardiana berfokus dengan perannya sebagai ibu dan istri serta menjalani kesehariannya di Singapura. 

#ChangeMaker

4 dari 4 halaman

Simak Video Berikut