Berawal Diskriminasi, Hari Toleransi Internasional Lindungi Keberagaman di Setiap Negara

Vinsensia Dianawanti diperbarui 16 Nov 2020, 12:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Tahukah kamu jika 16 November diperingati sebagai Hari Toleransi Internasional? Peringatan ini sudah berlangsung selama 25 tahun sejak UNESCO menetapkan deklarasi toleransi pada 1995.

Penetapan 16 November sebagai Hari Toleransi Internasional bertepatan dengan hari ulang tahun Perserikatan Bangsa-Bangsa yang ke-50 tahun. Kala itu, negara anggota UNESCO juga mengadaptasi Deklarasi Prinsip Toleransi yang menegaskan bahwa toleransi adalah penghormatan dan perhargaan terhadap keragam budaya dunia, bentuk ekspresi, dan cara kita menjadi manusia.

Ada beberapa latar belakang yang membuat UNESCO akhirnya menetapkan Hari Toleransi Internasional. Di antaranya kasus kekerasan, diskriminasi hingga ketidakadilan yang sering terjadi di sejumlah negara. Dengan ditetapkannya Hari Toleransi Internasional diharapkan bisa menjadi wujud penghormatan akan setiap budaya yang ada.

 

2 dari 3 halaman

Makna toleransi

ilustrasi toleransi (sumber: Unsplash)

Dikutip dari situs resmi PBB, toleransi mengakui hak asasi universal manusia dan kebebasan fundamental orang lain. Hal ini disebabkan manusia pada dasarnya beragam. Toleransilah yang dapat menjamin kelangsungan hidup komunitas yang beragam di setiap wilayah.

Deklarasi Prinsip Toleransi juga menggolongkan toleransi lebih dari sekadar kewajiban moral. Melainkan juga kewajiban politik maupun invidu di setia kelompok dan negara. Deklarasi inipun juga menekankan bahwa negara harus menyusun undang-undang baru bila diperlukan untuk memastikan kesetaraan perlakuan dan kesempatan bagi semua kelompok dan individu dalam masyarakat.

3 dari 3 halaman

Simak video berikut ini

#changemaker