Perjalanan ke Bandung Kala Itu Mempererat Sebuah Ikatan Persahabatan

Endah Wijayanti diperbarui 17 Jun 2021, 09:35 WIB

Fimela.com, Jakarta Setiap kali kita melakukan perjalanan, selalu ada cerita yang berkesan. Bepergian atau mengunjungi sebuah tempat memberi kenangan tersendiri di dalam hati. Tiap orang pastinya punya pengalaman atau kisah tak terlupakan tentang sebuah perjalanan, seperti tulisan Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba My Trip Story: Setiap Perjalanan Selalu Memiliki Cerita berikut ini.

***

Oleh:  Nurul Azizah

Kantuk dan penat tak lagi bisa kusembunyikan. Perjalanan darat selama 8 jam akhirnya sampai pada pemberhentian. Antara senang dan gamang, perasaanku tak bisa dijelaskan. Senang, karena akhirnya telah sampai di kota yang selama 3 hari ke depan akan kutempati, dan gamang, karena belum ada rencana mengenai apa yang akan kulakukan hingga terbit matahari. Ya, aku memang tak sendirian. Ini adalah perjalanan bersama dengan 2 teman baikku untuk mengikuti sebuah kompetisi di salah satu universitas di kota kembang.

Sebelum keberangkatan, persiapan terbaik sudah kami usahakan. Segala materi lomba, perlengkapan, dan hal-hal kecil lain pun tak luput dari perhatian. Sayangnya, kami tak mendapat jadwal kereta yang ideal. Kami berangkat dari Jogja pukul 14.00 dan akan tiba di Bandung pukul 10.00, sedangkan panitia baru bisa menjemput kami sekitar pukul 08.00. Bukan waktu yang singkat untuk menunggu bukan? Namun, karena tak ada pilihan, dan kami sangat bersemangat untuk memenangkan kompetisi itu, kami tetap mantap menjalaninya. Tidak berhenti di sana, saat di perjalanan, masing-masing dari kami masih berusaha menghubungi kenalan yang ada di Bandung untuk dimintai bantuan. Sayang sekali, tak ada yang bisa membantu kami kala itu.

Kabar baiknya, Mba Nandya dan Ita, teman satu tim yang baru 2 minggu ini kukenal, berusaha menjaga suasana di perjalanan tetap menyenangkan, walaupun kami menyadari akan melewati waktu menunggu yang panjang. Selama di kereta, kami menggunakan waktu untuk berlatih, memperdalam materi, bercanda dan bertukar cerita untuk lebih mengenal satu sama lain.

2 dari 2 halaman

Pengalaman Tak Terlupakan

ilustrasi./Photo by Bagas Muhammad on Unsplash

Kereta melambat, dan kami sampai di stasiun tujuan tepat waktu. Lucunya, kami justru merasa kecewa, karena kami berharap kereta akan tib terlambat sehingga kami tidak perlu menunggu selama itu. Setelah memastikan tak ada barang yang tertinggal, kami turun dari kereta dan menuju musala.

Setelah salat dan mencuci muka, ingin rasanya kami merebahkan diri di lantai musala. Namun, di sana jelas tertulis larangan akan hal itu. Akhirnya, kami menuju deretan bangku di depan loket dan duduk di sana. Tak dapat dipungkiri, setelah 8 jam duduk, kami ingin sekali merebahkan diri.

Melihat lantai depan loket yang cukup luas, kami memikirkan hal sama. Tanpa pikir panjang, kami turun ke lantai dan rebahan barang sebentar. Awalnya, kami sepakat untuk melakukannya bergantian. Tapi entah bagaimana, saat terbangun, kami menyadari tak ada dari kami yang terjaga. Whoa! Kami hanya tertawa keheranan dan untungnya barang bawaan kami tetap aman. Selain kami, ternyata beberapa orang juga melakukan hal yang sama. Bersyukur sekali, walaupun hanya tertidur di atas lantai, badan kami terasa jauh lebih segar.

Semua penat dan perjuangan kami akhirnya terbayarkan. Kami berhasil mendapatkan juara 2 untuk kompetisi debat tingkat nasional. Selain menjadi juara, perjalanan ini juga membawa kami pada kedekatan personal. Semenjak saat itu, pertemanan kami menjadi sangat dekat. Dan aku semakin percaya, bahwa hal-hal sulit yang dilalui bersama, akan mempererat suatu hubungan. Hingga hari ini aku bersama 2 teman baikku itu masih senang mengenang perjalanan penuh tantangan itu.

#ElevateWomen