Pria Lulusan S2 Kerap Dicibir Jadi Petani Jamur, Kini Bisa Raup Ratusan Juta Perbulan

Anisha Saktian Putri diperbarui 03 Sep 2021, 19:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Menjadi petani dianggap bukan pekerjaan yang menjanjikan bagi generasi muda, dan hanya dilakukan oleh orang tua tanpa harus membutuhkan pendidikan tinggi.

Padahal, dengan menjadi petani banyak keuntungan yang didapatkan. Misalnya saja baru-baru ini tanaman porang yang disinggunga presiden Jokowi dapat menghasilkan Rp40 juta hanya dalam 8 bulan.

Bahkan, Sumedi Purbo dapat meraup ratusan juta per-bulan. Namun sebelum sukses, pria asal asal Grogol, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, DIY ini kerap menjadi bahan cibiran, lantaran ia merupakan lulusan S2 dan memilih untuk membudidayakan jamur tiram.

Sumedi mulai menggeluti pertanian sejak tahun 1990-an. Bermula dari kegiatan budidaya yang dilakukan sebuah organisasi asal Taiwan di dekat kediamannya, ia pun nekat mencoba sendiri.

Jamur tiram yang kala itu sama sekali tak mendapatkan perhatian masyarakat justru menarik baginya. Sayangnya, ia dipadang sebelah mata.

"Ketika mulai usaha, kita dicibir sama masyarakat. Jamur kok ditanam, seperti gak ada pekerjaan lain. Sampai kita tahun 1999 buka warung makan khas jamur juga dicibir, jamur kok dimakan," ujarnya melalui akun YouTube CapCapung melansir Merdeka.com.

2 dari 2 halaman

Pantang menyerang

Sumedi Purbo/ YouTube CapCapung ©2021 Merdeka.com

Cibiran yang didapatkannya bukan membuatnya patah semangat, melainkan dianggap sebagai kerikil yang sama sekali tak menyurutkan niatnya. Bahkan, Sumedi menganggapnya sebagai tantangan yang harus ditaklukkan.

"Itu tantangan ya. Pada saat itu jamur masih dianggap sebagai sebuah tumbuhan yang kelasnya paling rendah, jadi saya pribadi ya maklum, saya kira hal itu wajar," sambungnya.

Terlebih, Sumedi merupakan sosok yang tak sembarangan. Sembari menimba ilmu magister, ia pun terus menjalankan usahanya di bidang pertanian jamur tiram.

"Saya S1 nya dari filsafat, kemudian S2 nya dari manajemen agrobisnis. Banyak yang tanya kok saya milih menjadi petani begitu ya," ujarnya.

Namun, kegigihannya berhasil meraup untung ratusan juta setiap bulannya.

"Ini salah satu motivasi saya untuk memberikan inspirasi bagi teman-teman di desa ya khususnya kawula muda bahwa bertani itu sesuatu yang mulia," paparnya.

 

#elevate women