Alasan Teuku Wisnu Putuskan Mundur dari Dunia Entertainment

Rivan Yuristiawan diperbarui 15 Nov 2021, 09:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Teuku Wisnu sudah beberapa tahun belakangan mengurangi aktivitasnua di dunia hiburan tanah air. Ia pun sempat menegaskan jika sudah menarik diri dari dunia yang membesarkan namanya. Ternyata, ada beberapa alasan yang membuatnya memilih untuk lebih fokus ke bidang bisnis.

Ditemui di kawasan Petogogan, Jakarta Selatan, Rabu (10/11/2021), suami dari Shireen Sungkar itu mengaku pertama kali berbisnis sekitar tahun 2011. Saat itu, ia merasa sudah tak lagi nyaman dengan situasi industri hiburan, khususnya bidang sinetron yang penuh dengan tuntutan.

"Jadi awal pertama kali buka usaha itu pas masih main sinetron, nah waktu itu usahanya berhasil dan mulai tertarik. Kenapa? Karena kan dulu saya dapat revenue tuh kalau kerja kan, namun setelah ada beberapa kejadian, contohnya waktu saya sakit masuk opname terus saya disuruh syuting, mereka bener dateng ke RS terus saya mikir, 'Ya Allah segininya ya'. Saya beneran lagi sakit tetep disuruh syuting. Dari situ akhirnya, 'beda ya kalau punya usaha sendiri'," ungkap Teuku Wisnu.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Lebih Mudah Atur Waktu

Teuku Wisnu (Daniel Kampua/Fimela.com)

Lebih lanjut, ayah tiga orang anak itu lantas menuturkan dari kejadian tersebut ia pun membulatkan tekad untuk fokus berbisnis. Menurutnya, menjalani usaha, sekecil apapun tetap bisa memiliki waktu yang fleksibel ketimbang menjadikan pekerjaan sebagai lumbung utama penghasilannya.

"Kalau usaha sendiri, kalau kondisi nggak memungkinkan ke kantor itu sah-sah aja, bisa kita manage secara waktu. Itu salah satu trigger kenapa saya mau fokus di usaha, salah satunya adalah bisa me-manage waktu sendiri," tuturnya kemudian.

3 dari 3 halaman

Lebih Bermanfaat

Teuku Wisnu

Sampai saat ini, pemeran Farel dalam sinetron Cinta Fitri tersebut sudah memiliki beberapa bisnis di berbagai bidang. Selain lebih fleksibel dari segi waktu, berbisnis menurutnya juga memiliki banyak manfaat untuk orang banyak karena berpotensi melahirkan lapangan pekerjaan.

"Selain itu kebermanfaatan. Kita membuka lapangan pekerjaan, UMKM salah satu unit yang menyerap banyak tenaga kerja, itu kan artinya kita membantu banyak orang mendapat pekerjaan," pungkasnya.