Studi: Remote Working Bisa Pendapatan Lebih Besar, Bagaimana Caranya?

Vinsensia Dianawanti diperbarui 11 Feb 2022, 21:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Tidak sedikit masyarakat Indonesia yang pekerjaannya terdampak akibat pandemi COVID-19. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat sebanyak 714.210 orang atau 20,35% penduduk usia kerja yang terdampak pandemi COVID-19 pada Agustus 2021. Jumlah ini termasuk penduduk yang pengangguran, Bukan Angkatan Kerja (BAK), sementara tidak bekerja, dan bekerja dengan pengurangan jam kerja karena COVID-19.

Melihat situasi ini, muncul sebuah sistem kerja baru yang disebut remote working. Sistem kerja ini makin populer dengan makin banyaknya skill yang dimiliki oleh individu.

Remote Working memungkinkan seseorang untuk bekerja dari rumah sehingga bisa melakukan aktivitas lain yang bisa menaikkan pendapatan.

"Remote Working memungkinkan mendapatkan pekerjaan dari mana aja sehingga lapangan pekerjaan menjadi tidak terbatas," kata Lavinia Iosub selaku Managing Partner di Livit dan Founder dari Remote Skill Academy.

 

2 dari 4 halaman

Digaji dollar

Remote Skill Academy menghadirkan kelas yang memungkinkan orang untuk punya skill remote working

Remote Skills Academy (RSA) oleh Livit sendiri merupakan sebuah program pendidikan berbasis daring yang fokus pada pengembangan skill tenaga kerja Indonesia dengan teknologi digital menginisiasi Remote Skills Summit Indonesia (RSSI). Program ini membekali peserta atau tenaga kerja dengan skill digital agar mampu mendapatkan alternatif pekerjaan dari sektor industri yang terdampak pandemi melalui re-skill, up-skill, dan remote working.

Ada banyak skill yang bisa dipelajari oleh setiap peserta sekaligus menghubungkan peserta dengan perusahaan yang bekerja sama dengan Remote Skill Academy. Putu Sentana menjadi salah satu orang yang merasakan manfaat dari melakoni remote working. Ia menjalani pelatihan di Remote Skill Academy yang menghantarkannya bekerja menjadi Customer Success dari Schedult, perusahaan yang berbasis di Singapura.

 

3 dari 4 halaman

Hadirkan juga komunitas

Perusahaan tersebut beroperasi selama 24 jam nonstop. Namun Putu bekerja pukul sembilan pagi sampai enam sore. Setiap karyawan yang bekerja pun menyesuaikan waktu zona di wilayah masing-masing. Bekerja di perusahaan Singapura membuat Putu berkesempatan untuk bekerja dengan bayaran dollar.

“Untungnya, saya bisa mendapatkan kesempatan untuk belajar keahlian baru, khususnya keahlian digital, dari RSA. Program yang saya ikuti memperkaya pengetahuan dan kemampuan saya hingga mampu beralih pekerjaan dari pelayan restoran ke customer success,” ujar Putu.

Remote Skill Academy tidak hanya menghadirkan kelas dan tutor, melainkan juga komunitas. Sehingga selepas menyelesaikan kelas, peserta akan tergabung di komunitas yang saling berbagi lapangan pekerjaan. Sehingga kamu tidak mencari pekerjaan sendiri dan merasa kesulitan seperti yang dialami kebanyakan orang.

4 dari 4 halaman

Simak video berikut ini

#women for women