5 Red Flags yang Harus Diwaspadai Sebelum ‘Say Yes’ Menerima Lamarannya

Wuri Anggarini diperbarui 09 Jun 2022, 17:41 WIB

Fimela.com, Jakarta Hubungan cinta memang nggak ada yang sempurna. Selalu ada pasang surut di dalamnya yang menjadi ujian untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius. Tapi, ada kalanya konflik yang terjadi jadi semacam ‘sinyal’ yang membuatmu harus berpikir ulang ketika memutuskan untuk melangkah ke next step atau cukup berhenti sampai di sini saja.

Memang ada ungkapan kalau cinta itu buta, tapi penting banget untuk benar-benar membuka hati dan pikiran ketika menyangkut urusan pernikahan. Waspadai 5 red flags ini sebelum ‘say yes’ menerima lamarannya supaya nggak menyesal di masa depan.

2 dari 6 halaman

Sering Bilang Putus Saat Berantem

(c) Shutterstock

Coba refleksikan kembali hubunganmu dengannya. Saat kalian ada masalah, entah siapa pun yang salah, apakah ‘putus’ jadi kata-kata yang keluar dari mulutnya alih-alih mencari solusi atas apa yang dihadapi? Kalau itu yang terjadi, sebaiknya pikirkan ulang rencana pernikahan yang kalian buat.

Jika saat masih pacaran saja sudah sering bilang ‘putus’, bukan nggak mungkin ketika menikah nanti dia akan melakukan pola yang sama ketika menghadapi masalah. Padahal, usaha untuk menyelesaikan masalah dengan cara berkomunikasi adalah hal yang paling penting dalam menjalani sebuah hubungan.

3 dari 6 halaman

Merasa Ada ‘Dinding’ yang Membuatnya Nggak Pernah Terbuka

(c) Shutterstock

Sudah bertahun-tahun bersama, tapi kamu masih merasa si dia nggak pernah terbuka sepenuhnya? Jika kamu merasa masih ada ‘dinding’ yang membatasi hubungan kalian, segera komunikasikan hal ini. Bisa jadi karena memang si dia memiliki sifat introvert yang membuatnya sulit untuk berbagi cerita. Tapi, hal tersebut bisa diubah asalkan saling percaya.

Tapi, jika memang kebiasaannya nggak bisa terbuka karena ia ingin merahasiakan beberapa hal dari kamu, coba pikirkan ulang. Salah satu kunci pernikahan adalah saling terbuka. Menyimpan rahasia dari pasangan hanya akan menjadi bom waktu yang sewaktu-waktu bisa menjadi masalah dalam pernikahan.

4 dari 6 halaman

Selalu Melakukan Silent Treatment Jika Ada Masalah

(c) Shutterstock

Bagaimana sikapnya saat kalian menghadapi masalah? Apakah ia akan mengajakmu bicara dan mencari jalan keluarnya, atau malah menghindari kamu dan mengabaikan semua telepon dan pesan yang dikirimkan untuk membuatmu semakin merasa bersalah? Well, silent treatment semacam ini adalah salah satu tanda toxic relationship, lho.

Komunikasi adalah kunci dari sebuah hubungan sehingga silent treatment bisa jadi sebuah red flag yang berbahaya. Jika memang dia membutuhkan waktu untuk berpikir agar bisa berbicara dengan pikiran yang lebih tenang, setidaknya dia bisa ungkapkan dulu alasan tersebut hingga kalian bisa saling berbicara untuk menemukan solusi. Tapi, jika tidak ada komunikasi yang terjadi untuk menyelesaikan masalah yang ada, pikirkan ulang untuk lanjut ke jenjang pernikahan.

5 dari 6 halaman

Selalu Tergantung Secara Finansial

(c) Shutterstock

Di zaman sekarang, banyak perempuan yang lebih mandiri secara finansial dibandingkan pria. Hal ini sebenarnya nggak masalah, selama dia punya tekad untuk berjuang bersama dan selalu memperbaiki diri demi mendapatkan penghasilan yang lebih baik. Tapi, jika si dia memperlihatkan tanda-tanda selalu tergantung secara finansial kepadamu, waspada hal tersebut merupakan red flag.

Apa saja sih tandanya? Banyak banget, mulai dari nggak ingin berusaha, ketika keluar bersama selalu kamu yang membayar, bahkan sering pinjam uangmu untuk alasan yang nggak jelas. Kesannya mungkin sepele dan terlalu perhitungan, tapi sebagai calon kepala keluarga sudah sewajarnya dia menunjukkan tanggung jawab sejak pacaran. Jika ia mengandalkanmu dari segi finansial, bayangkan ketika menikah nanti dia malah membebankan semua kebutuhan rumah tangga padamu.

6 dari 6 halaman

Selingkuh

(c) Shutterstock

Nggak hanya sekali, tapi si dia punya history berselingkuh berkali-kali yang membuatmu sakit hati. Yakin ingin mempertahankan pasangan seperti ini? Jika saat pacaran saja dia sudah hobi mengingkari komitmennya dengan perempuan lain, bisa jadi saat menikah nanti dia juga akan melakukan hal yang sama.

Beberapa orang memang benar-benar menyesal dan berusaha untuk tidak terlibat perselingkuhan lagi. Tapi jika dia sudah menunjukkan history perselingkuhan yang cukup sering selama kalian bersama, sebaiknya pikirkan ulang rencana pernikahan tersebut.

Red flags bukan hanya sekadar ketakutan tanpa alasan, karena beberapa kebiasaan bisa jadi lahir dari watak dan kepribadian yang susah untuk diubah. Hindari juga pemikiran bahwa kamu bisa mengubahnya jadi lebih baik, karena sesungguhnya seseorang hanya bisa berubah karena dirinya sendiri, bukan orang lain. So, waspada dengan red flags di atas ya, Sahabat Fimela!