Fimela.com, Jakarta Ada beberapa orang yang bisa bertahan dengan persahabatan antara perempuian dan pria. Sebagian juga akhirnya menyerah dan memilih untuk mencintai sahabatnya. Antara karena kebiasaan, atau memang sudah merasa nyaman.
Hal yang wajat jika sahabatmu akhirnya jatuh cinta padamu. Tak bisa dipungkiri, seringkali kita lebih banyak menghabiskan waktu bersama sahabat. Dari sekadar makan, curhat, hingga travelling bareng.
Suka duka bersama sahabat inilah yang membuat hubungan kalian makin dekat. Lalu, apa sebenarnya tanda jika sahabatmu sudah mulai menaruh hati padamu? Yuk, simak 5 tandanya berikut ini.
Lebih Perhatian
Meskipun sahabat selalu perhatian, tapi jika ia ingin membuatmu lebih istimewa maka akan berusaha lebih keras untuk menarik perhatianmu. Ia akan memberikan perhatian ekstra dan menuruti semua kebutuhanmu.
Sering Menatapmu
Jika ia sering menatapmu diam-diam, bisa jadi ia menaruh perhatian lebih padamu. Bisa jadi ia ingin mengungkapkan perasaannya tapi malu untuk mengatakannya.
Ia Mengingat Hal Detail Tentangmu
Tanda ketiga jika sahabatmu jatuh cinta padamu adalah ia lebih mengingat hal-hal detail tentangmu. Apa makanan favoritmu, minuman apa yang akan kamu pesan di tempat favorit kalian, tanggal ulang tahun, dan hal detail yang mungkin tidak kamu sadari. Ia akan mengingatnya dan ini adalah wujud perhatian lebih darinya untukmu.
Sering Cemburu tidak Jelas
Ia bersikap lebih posesif. Ia merasa tidak nyaman saat kamu berada di dekat pria lain. Sahabat yang mulai jatuh cinta padamu akan cemburu dengan hal-hal yang tidak seharusnya ditunjukkan seorang sahabat kepada sahabatnya.
Ingin Dekat dengan Keluarga
Salah satu tanda seseorang ingin menjalani hubungan romantis adalah usahanya untuk mengenal saudaramu. Jika sahabatmu mulai ingin dekat dan berusaha membuat saudaramu terkesan, bisa jadi ia mulai jatuh cinta padamu.
Sahabat Fimela, demikian 5 tanda seorang sahabat yang jatuh cinta padamu. Apakah salah satu tandanya ada pada sahabatmu? Sst, tak ada salahnya sahabat jadi cinta. Jika ia memang terbaik buatmu mengapa tidak?