Memahami Fenomena Lethologica atau Mendadak Lupa Suatu Kata Saat Bicara, Pernah Mengalaminya?

Iwan TantomiDiperbarui 27 Februari 2023, 18:26 WIB

Fimela.com, Jakarta Pernahkah saat sedang berbicara dengan seseorang, tiba-tiba mendadak berhenti, karena susah mengingat kata yang ingin disampaikan? Kondisi seperti bisa jadi pernah dialami oleh setiap orang, paling tidak sekali seumur hidup.

Nyatanya, hal tersebut bukanlah kebetulan belaka. Sebab, fenomena mendadak sulit mengingat suatu kata saat bicara ini ada penjelasan logisnya. Fenomena tersebut disebut sebagai lethologica. Seperti apa itu?

2 dari 3 halaman

Berasal dari Bahasa Yunani Klasik

Istilah lethologica sendiri ternyata diambil dari bahasa Yunani, di mana lethe artinya kelupaan dan logo berarti kata. Jadi, lethologica merupakan kelupaan suatu kata.

Sementara dalam psikologi, lethologica dimaknasi sebagai ketidakmampuan otak untuk mengambil informasi dari ingatan atau memori selama sesaat. Selain itu, lethologica juga kerap disebut sebagai tip of the tounge atau fenomena di ujung lidah.

Kenapa? Karena biasanya saat mengalami kondisi ini, seseorang sebenarnya sudah tahu apa yang ingin disampaikannya, tetapi mendadak lupa dan sulit mengungkapkan kata tersebut. Ketika mengalaminya, beberapa orang ada yang akan berusaha keras mengingatnya, tetapi ada pula yang coba mendeskripsikannya kepada lawan bicara agar bisa dibantu menemukan kata yang dimaksud.

3 dari 3 halaman

Tak Berbahaya Tetapi Acap Bikin Frustasi

Secara umum lethologica ini dianggap tidak berbahaya karena sifatnya sementara. Namun, fenomena ini acap bikin seseorang menjadi frustasi. Tak jarang stres pula, karena jadi berusaha keras untuk mengingat kata-kata yang mendadak terlupa saat bicara tersebut.

Terjadinya lethologica ini pun dapat dijelaskan secara logis, karena berkaitan dengan fungsi otak, khususnya dalam memproduksi bahasa. Otak menjalankan fungsi satu ini dengan cara mengenali sesuatu yang dilihat, dimaknai serta diingat makna dan suaranya. Termasuk pula bagaimana cara mengatakannya.

Selama fungsi produksi bahasa ini berlangsung, banyak bagian otak yang berperan. Dari hippocampus, neocortex, amigdala, bangsal ganglia, dan cerebellum berperan dalam membentuk dan menyimpan memori. Lalu, lobus temporal atau bagian dari korteks serebral berperan dalam proses memaknai suatu kata atau semantik. Ada pula area Broca yang berperan dalam kemampuan bicara.

Banyak ahli meyakini jika fenomena lethologica terjadi karena gangguan proses produksi bahasa, terutama yang berkaitan dengan fonologis atau pembentukan suara dan bicara. Mulai penggunaan kata-kata yang jarang, kata-kata yang sudah lama tak terdengar, sampai faktor penuaan. Beberapa faktor tersebut bisa menyebabkan lethologica.

Di samping itu, lethologica ini diketahui juga bisa terjadi karena dipicu beberapa hal, seperti emosi yang meluap-luap, kelelahan hingga konsumsi kafein secara berlebihan. Menariknya, beberapa peneliti juga meyakini jika lethologica dapat melatih otak dalam mencari jalan atau membuat kode khusus untuk mengingat kata yang terlupa.

Jadi, kondisi ini sebenarnya normal terjadi. Namun, jika sering mengalaminya dan tak ingin kemampuan komunikasi terhambat gara-gara fenomena ini, maka bisa diatasi dengan mencari padanan kata yang lebih familier. Dengan begitu, tak terpaku untuk menyibukkan diri sekadar untuk mengingat kata yang terlupa tersebut.