Melek terhadap Tantangan yang Dihadapi Para Pelaku UMKM untuk Membesarkan Bisnis Mereka

Annissa Wulan diperbarui 09 Jul 2023, 08:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Membawa UMKM ke pasar yang lebih luas bukan perkara gampang. Nyatanya, memang banyak tantangan yang dihadapi oleh para pelaku usaha di daerah.

Melalui sesi sharing bertajuk 'Jitu Membawa UMKM Daerah Mendunia' di acara Festival 6, Lintas Generasi Tanpa Batas! yang dihadiri oleh Novita Hardini Mochammad (Ketua Dekranasda Kabupaten Trenggalek), Dr. Khairul (Walikota Tarakan), dan Ir. Siti Azizah, MBA (Deputi Bidang Kewirausahan Kementeriaan Koperasi), dipaparkan berbagai tantangan yang nyata masih dihadapi para pelaku UMKM daerah untuk bisa mendapatkan akses pasar yang lebih luas. Dr. Khairul memberikan pernyataan menarik tentang bagaimana pandemi telah mengubah preferensi masyarakatnya menjadi para pelaku UMKM.

"Banyak dari pelaku UMKM di Tarakan, lahir karena keterpaksaan. Pandemi kemarin mengubah preferensi mereka dari bekerja di sektor formal menjadi pelaku UMKM. Di satu sisi ini sangat baik, karena menurut data dari tahun 2022, pelaku UMKM di Tarakan hampir mencapai 28.000 dan ini peningkatan yang signifikan," ujar Dr. Khairul.

Sayangnya, karena berangkat dari keterpaksaan akibat keadaan, banyak dari pelaku UMKM yang tidak siap atau minim pengetahuan untuk membesarkan bisnis mereka. Tantangan terbesar yang dirasakan oleh Dr. Khairul adalah para pelaku UMKM ini masih gagap teknologi.

2 dari 2 halaman

Memahami berbagai tantangan UMKM daerah untuk menjangkau pasar yang lebih luas

Dr. Khairul, Walikota Tarakan. Foto: Document/FIMELA.

"Sehingga PR kita adalah untuk membuat mereka melek terhadap teknologi."

Selain itu, menurutnya, seringkali keinginan pasar lebih besar daripada kemampuan produksi yang bisa dilakukan para pelaku usaha. Hal ini disebabkan oleh belum adanya sistem regenerasi pada UMKM Indonesia.

"Pemerintah pusat memang telah banyak memberikan bantuannya, tapi selama ini, yang saya lihat, pelatihan yang diberikan kepada para pelaku usaha ini kebanyakan cerita, sedangkan yang dibutuhkan sebenarnya adalah praktik langsung."

Selain itu, Dr. Khairul juga berharap pemerintah pusat bisa membuat suatu sistem yang lebih baik agar para pelaku UMKM ini bisa mengakses pasar yang lebih luar, terutama pasar global. Misalnya, dengan menggencarkan produk-produk UMKM ada di waralaba nasional, agar produk terbeli tidak hanya oleh masyarakat daerah itu sendiri, tapi juga oleh konsumen yang lebih luas.