Sukses

Fashion

Kain Indonesia by Shifara: Membawa Napas Wastra Nusantara ke Dunia Office Wear Modern

Fimela.com, Jakarta - Batik dan wastra Nusantara kini tak lagi sekadar warisan budaya, tetapi juga identitas gaya yang bisa tampil kuat di ranah profesional. Semakin banyak perempuan karier yang memilih mengenakan batik sebagai busana kantor karena mampu menyatukan nilai budaya dan kesan elegan dalam satu penampilan.

Di tengah tren ini, Kain Indonesia by Shifara hadir sebagai pelaku UMKM yang konsisten menghadirkan office wear berbahan wastra Indonesia dengan pendekatan modern.

“Caranya adalah kami memproduksi baju-baju jadi atau ready to wear dengan konsep office wear dalam tema besarnya adalah from office to hangout dan memang target market utama kami adalah wanita,” ujar Sinta Paramitha, pemilik Kain Indonesia by Shifara kepada Fimela.

Berangkat dari Cinta dan Kepedulian terhadap Wastra 

Sinta bukan orang asing bagi batik. Tumbuh besar di Pekalongan, kota yang dikenal sebagai pusat batik membuatnya terbiasa melihat proses produksi kain tradisional sejak kecil. Perjalanan bersama keluarga ke berbagai daerah turut menumbuhkan ketertarikan terhadap kekayaan wastra Nusantara.

Kekhawatiran akan menurunnya ekspor batik sejak 2012 dan menipisnya jumlah perajin selama pandemi kian membulatkan tekad Sinta. Ia tak ingin warisan budaya ini kehilangan nafasnya.

Sebagai bentuk kontribusi nyata, Sinta mulai mengeksplorasi beragam kain lokal dari seluruh penjuru negeri. Dari Endek Bali, Jumputan Palembang dan Yogyakarta, hingga Batik Pekalongan. Semuanya diramu menjadi busana siap pakai yang tak hanya modis, tetapi juga nyaman dan inklusif untuk berbagai ukuran tubuh.

Berdaya lewat Rumah BUMN BRI 

Perjalanan Kain Indonesia by Shifara semakin kuat saat bergabung dengan Rumah BUMN BRI. Inisiatif ini menjadi ruang belajar sekaligus kolaborasi yang mempertemukan pelaku UMKM dengan para mentor bisnis.

“Kita bertemu dengan para coach-coach dimana coach-coach nya ini setelah selesai pendampingan pun kami masih bisa berinteraksi bisa bertanya dengan mereka… banyak sekali tidak hanya ilmu tapi buat pertanyaan-pertanyaan yang mungkin selama ini buntu ketika kami menjalankan bisnis bisa segera diselesaikan karena bantuan dari para coach,” jelas Sinta.

Pendampingan ini membuka jalan ke berbagai peluang, termasuk keikutsertaan dalam pameran dan BRI Inkubator. Lewat kegiatan tersebut, brand awareness produk pun meningkat secara signifikan.

“Banyak sekali fasilitas yang diberikan oleh BRI, kami diberikan ilmu-ilmu, yang bisa diaplikasikan sehingga bisnis kami bisa terus berkembang… memberikan kami ruang untuk bisa mengenalkan lebih lanjut tentang produk kami,” ungkapnya.

Daya Perempuan untuk Lestarikan Budaya 

Tak hanya soal bisnis, Kain Indonesia by Shifara juga menyentuh ranah pemberdayaan perempuan. Hampir seluruh lini usaha mulai dari produksi hingga pengemasan melibatkan perempuan dari berbagai latar.

“Dengan cara kita sendiri, gaya dan kreativitas, dengan kebanggaan agar batik bisa tetap hidup dan relevan di setiap generasi,” tutur Sinta penuh semangat.

Melalui karya dan semangatnya, Sinta membuktikan bahwa melestarikan budaya bisa selaras dengan tren masa kini tanpa kehilangan makna, dan tetap memberi dampak bagi sekitar.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading