7 Tanda Seseorang yang Ternyata Pendendam Meski Tampak Sabar dan Pendiam

Mimi Rohmitriasih diperbarui 04 Feb 2024, 13:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Kita tak pernah tahu akan karakter dan kepribadian seseorang yang sesungguhnya tanpa kita mengenal dekat dirinya. Ada beberapa orang yang tampak ceria, menyenangkan dan mudah bergaul dengan siapa saja, ternyata juga memiliki sikap misterius yang rentan emosi serta sensitif. Juga, ada pula orang-orang yang tampak sabar, pendiam dan bijaksana, tenyata justru pendendam pun sulit memaafkan kesalahan orang lain. 

Beberapa orang memiliki kecenderungan untuk menyimpan dendam meski terlihat sabar dan pendiam di permukaan. berikut tanda-tanda yang mungkin menunjukkan seseorang memiliki sifat pendendam dalam dirinya. Bahkan, jika orang ini sering tampak tenang, sabar dan pendiam di luar.

2 dari 8 halaman

Menyimpan Perasaan Buruk dalam Waktu Lama

ilustrasi perempuan misterius berani/Anuchit kamsongmueang/Shutterstock

Orang yang pendendam cenderung menyimpan perasaan buruk dan dendam untuk waktu yang lama. Mereka mungkin tidak melupakan kesalahan atau luka yang mereka rasakan, bahkan jika terlihat sabar di muka. Orang-orang yang ini bisa saja pura-pura ramah dan terlihat baik-baik saja, padahal di hatinya menyimpan luka dan kemarahan yang membara. 

3 dari 8 halaman

Sulit Memaafkan

ilustrasi perempuan cantik/Chokniti-Studio/Shutterstock

Kesulitan untuk memberi maaf adalah salah satu tanda utama seseorang dengan sikap pendendam. Orang ini cenderung tidak mudah melupakan pengkhianatan, atau kesalahan orang lain, dan rasa dendam dapat terus berkembang. Bahkan saat dirinya sering kali tampak diam dan sabar di hadapan orang lain.

4 dari 8 halaman

Bersikap Dingin

ilustrasi tersenyum bahagia/Dean Drobot/Shutterstock

Tenang dan sabarnya orang yang tulus akan berbeda dengan tenang dan sabarnya orang yang pendendam. Ketenangan orang pendendam justru tampak sangat dingin, acuh dan tidak responsif. Ini dilakukan sebagai bentuk perlindungan diri. Mereka menciptakan jarak emosional untuk melindungi diri dari kemungkinan adanya luka lebih lanjut.

5 dari 8 halaman

Ketidaksetujuan yang Tersembunyi

ilustrasi merenung sedih/atiger/Shutterstock

Seseorang yang pendendam mungkin menunjukkan ketidaksetujuan mereka dengan cara yang halus dan tidak langsung. Mereka mungkin tidak secara terbuka menyatakan ketidaksetujuan, tetapi sikap mereka mencerminkan rasa tidak puas atau dendam. Mereka lebih memilih mundur dari forum diskusi ketika mereka tak setuju dengan orang lain di forum yang sama. 

6 dari 8 halaman

Perubahan Mood

ilustrasi kepribadian perempuan/Photo by Aisha Askhadova on Unsplash

Seseorang yang pendendam rentan mengalami perubahan mood yang tiba-tiba. Terutama saat menghadapi orang atau situasi yang terkait dengan perasaan kecewa mereka. Mereka yang tenang dan sabar, akan semakin diam saat di hatinya masih ada dendam untuk orang yang telah menyakitinya di dekatnya.

7 dari 8 halaman

Tidak Melupakan Kesalahan Orang Lain

ilustrasi kepribadian/Photo by Migs Reyes from Pexels

Seseorang yang pendendam biasanya akan menyimpan catatan tentang kesalahan orang lain. Hal ini bisa berupa catatan mental atau bahkan fisik yang mereka simpan, untuk referensi di masa depan. Pendendam tak akan pernah lupa akan kesalahan siapapun padanya, bahkan saat sebelumnya ia pura-pura memberikan maaf pada orang tersebut.

8 dari 8 halaman

Kesulitan Move On

ilustrasi kepribadian perempuan sedih/Photo by Sunyu Kim from Pexels

Orang yang pendendam juga akan kesulitan untuk melupakan masa lalu buruknya. Mereka akan terus-menerus terjebak dalam kenangan yang menyakitkan. Mereka mungkin tidak mampu untuk melanjutkan hidup dengan damai. Bahkan ketika mereka sangat pendiam dan tampak sabar dengan masa lalu tersebut selama ini. 

Itulah sekian tanda seseorang yang ternyata pendendam meski tampak sabar dan pendiam. Namun, penting untuk dipahami bahwa kecenderungan menjadi pendendam bisa merugikan kesejahteraan emosional diri sendiri pun orang lain. Jadi, pastikan untuk mengelola perasaan sebaik mungkin dan cobalah untuk lebih bijaksana dalam menghadapi kekecewaan terhadap orang lain.