Pramono Anung dan Rano Karno Wacanaan Kebijakan 4 Hari Kerja dalam Seminggu

Nabila MecadinisaDiterbitkan 23 Januari 2025, 17:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Tim transisi Pramono Anung dan Rano Karno Karni tengah menggodok kebijakan empat hari kerja dalam seminggu. Tentu kebijakan ini menjadi topik hangat warga Jakarta. Kebijakan ini diyakini dapat meningkatkan produktivitas sekaligus menekan dampak buruk polusi udara selama musim kemarau.

Meski begitu, sistem empat hari kerja tidak akan diterapkan secara terus-menerus atau tetap. Sistem empat hari kerja akan dijalankan secara situasional sesuai kondisi Jakarta. “Pengurangan hari kerja, empat hari kerja. Empat hari kerja ini yang sedang digagas (Pramono),” ujar Nirwono.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Negara yang Menerapkan 4 Hari Kerja dalam Sepekan

Tim Pramono Anung dan Rano Karno tengah menggodok kebijakan 4 hari kerja di Jakarta

1. Jerman

Jerman sedang menguji kebijakan 4 hari kerja dengan melibatkan 45 perusahaan dalam proyek percontohan selama enam bulan sejak Februari 2024. Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan keseimbangan kehidupan kerja di negara yang memiliki rata-rata jam kerja mingguan 34,2 jam, salah satu yang terendah di Eropa. Sebagian besar pekerja mendukung kebijakan ini, dengan 71 persen menyatakan keinginan untuk beralih ke 4 hari kerja, sementara mayoritas pengusaha menilai hal ini realistis untuk diterapkan.

2. Belgia

Belgia resmi mengadopsi 4 hari kerja melalui undang-undang pada 2023, memberikan karyawan opsi untuk menyelesaikan jam kerja mingguan dalam 4 hari tanpa kehilangan gaji. Tujuan kebijakan ini adalah menciptakan fleksibilitas di pasar kerja yang kaku dan mempermudah keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan. Namun, tantangan muncul karena durasi kerja harian menjadi lebih panjang, yang dianggap melelahkan oleh sebagian pekerja, khususnya di sektor shift.

3 dari 3 halaman

Jepang juga menjalankan kebijakan ini

cara mengirim lamaran kerja lewat email ©Ilustrasi dibuat AI

3. Islandia

Islandia berhasil mengimplementasikan 4 hari kerja setelah eksperimen besar-besaran yang melibatkan 2.500 pekerja dari berbagai sektor. Eksperimen ini menunjukkan bahwa produktivitas tetap stabil bahkan meningkat, sementara keseimbangan hidup para pekerja juga membaik. Keberhasilan ini mendorong banyak sektor di Islandia untuk mengadopsi kebijakan ini secara permanen, menjadikannya sebagai model reformasi kerja global.

Selain itu, Jepang juga tengah menguji kebijakan ini. Bahkan perusahaan besar seperti Microsoft Jepang, melaporkan peningkatan produktivitas hingga 40 persen. Kebijakan ini dirancang untuk mengurangi tingkat kelelahan kerja atau “karoshi,” yang menjadi masalah serius di negara tersebut. Meskipun hasil eksperimen menjanjikan, adopsinya masih terbatas pada perusahaan-perusahaan modern, sementara perusahaan tradisional cenderung mempertahankan budaya kerja panjang.