Green Parenting Dimulai dari Hubungan Orangtua sebagai Fondasi Anak Tumbuh Peduli Lingkungan

Contoh ilustrasi ibu dan anak perempuannya — Pentingnya green parenting dalam tumbuh kembang keluarga. (Foto: Pexels.com/Ketut Subiyanto)

Fimela.com, Jakarta - Saat membicarakan green parenting, banyak orang tua langsung fokus pada anak—mulai dari memilih popok ramah lingkungan, membiasakan anak membawa bekal sendiri, hingga mengajarkan cinta alam sejak usia dini. Padahal, fondasi terpenting dari green parenting justru terletak pada hubungan orang tua itu sendiri.

Anak adalah peniru ulung. Ia belajar bukan hanya dari apa yang kamu katakan, tetapi dari bagaimana kamu dan pasangan bersikap, berkomunikasi, serta mengambil keputusan sehari-hari. Ketika orang tua membangun hubungan yang sehat dan penuh kesadaran, anak tumbuh dalam lingkungan yang aman secara emosional sekaligus kaya akan nilai positif, termasuk kepedulian terhadap lingkungan.

Hubungan orang tua yang saling menghargai dan terbuka dalam komunikasi menciptakan ruang diskusi yang sehat—baik tentang pengasuhan maupun gaya hidup. Dalam keluarga dengan kesadaran lingkungan, keputusan kecil seperti mengurangi sampah plastik, menghemat energi, atau memilih produk yang lebih berkelanjutan biasanya lahir dari kesepakatan bersama. Anak yang menyaksikan proses ini akan belajar bahwa menjaga bumi adalah bagian dari tanggung jawab keluarga, bukan sekadar aturan.

TERKAIT: Olahraga Mindful, Cara Sederhana untuk Menyatu dengan Alam dan Menjaga Keseimbangan Diri

TERKAIT: Seru dan Hemat! Tips Membuat Mainan Anak dari Barang Bekas di Rumah

TERKAIT: Kementrian Pariwisata Berikan Sertifikasi Desa Wisata Berkelanjutan Tahun 2025

Sebagai Emotional Safety Anak

Ibu dan Anak — Sebagai bentuk emotional safety. (Foto: Freepik.com)

Green parenting juga erat kaitannya dengan emotional safety. Anak yang tumbuh di tengah hubungan orang tua yang stabil cenderung memiliki empati lebih tinggi. Ia belajar memahami bahwa setiap tindakan memiliki dampak, baik terhadap orang lain maupun terhadap lingkungan. Nilai inilah yang menjadi inti dari pola asuh berkelanjutan—mendidik anak untuk berpikir jangka panjang dan peduli pada sekitar.

Tak kalah penting, green parenting membantu orang tua lebih mindful dalam menjalani peran. Orang tua yang sadar lingkungan umumnya juga lebih sadar terhadap pola konsumsi, ritme hidup, dan kebutuhan emosional keluarga. Aktivitas sederhana seperti memasak bersama, berkebun kecil di rumah, atau bermain di alam terbuka bukan hanya ramah lingkungan, tetapi juga memperkuat bonding dengan anak.

Dimulai dari Hal Kecil

Ibu Wajib Tahu, Ini Checklist Liburan Sehat dan Seru Bersama Anak di Musim Pancaroba — Dimulai dari hal-hal kecil. (c) primagefactory/Depositphotos

Kamu tidak perlu menjadi orang tua yang sempurna untuk menerapkan green parenting. Mulailah dari hal kecil dan konsisten, sambil tetap membangun hubungan yang hangat dengan pasangan. Anak akan lebih mudah menyerap nilai ketika ia merasakan kebersamaan dan contoh nyata dalam keluarga.

Di era di mana anak dihadapkan pada berbagai tantangan global, green parenting yang dimulai dari hubungan orang tua menjadi bekal penting bagi masa depannya. Bukan hanya mengajarkan cara mencintai bumi, tetapi juga membentuk karakter anak yang peduli, bertanggung jawab, dan berempati.

Karena membesarkan anak yang sadar lingkungan selalu berawal dari rumah—dan dari hubungan orang tua yang saling menjaga, saling belajar, dan tumbuh bersama.