Fimela.com, Jakarta Menjadi orang tua merupakan anugerah yang diberikan tuhan sekaligus menjadi tantangan tersendiri untuk menciptakan keluarga yang harmonis dan penuh kasih sayang, terutama pada sang buah hati. Namun, terkadang mengasuh anak adalah bagian tersulit yang harus dihadapi para orang tua karena lewat asuhannya anak-anak akan tumbuh dan berkembang. Dengan demikian, mereka harus diberikan pola asuh yang benar dan nyaman supaya tidak memberikan efek negatif di masa tumbuh kembangnya bahkan hingga masa dewasa.
Mengasuh anak adalah sebuah perjalanan yang penuh warna, ada tawa, ada rasa bangga, tetapi tak jarang juga muncul rasa lelah dan frustasi. Saat anak mulai rewel, sulit diatur, atau menguji batas kesabaran. Dalam fase ini, wajar jika orang tua merasa kewalahan dan emosi. Namun, balik lagi ke atas bahwa pola asuh dapat memberikan dampak yang positif dan negatif bahkan hingga dewasa. Jadi, penting sekali untuk menentukan dan memilah pola asuh seperti apa yang mau diterapkan pada anak agar tidak memberikan dampak buruk di kehidupan dewasanya.
Dalam hal ini, kita bisa menerapkan metode calm parenting untuk merespons momen-momen anak yang menguji batas kesabaran. Melansir dari thegoodinfo.com, berikut ini 7 teknik calm parenting yang bisa dicoba untuk menghadapi anak di rumah. Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.
What's On Fimela
powered by
Apa itu Calm Parenting?
Calm parenting adalah sebuah perjalanan yang dinamis dan penuh dengan cinta, tawa, dan kadang-kadang terselip tantangan yang menguji bahkan untuk yang paling sabar sekalipun. Calm Parenting menggunakan pendekatan yang menekankan pada penciptaan lingkungan yang damai dan suportif bagi anak-anak, sambil tetap menetapkan Batasan dan harapan yang sesuai. Pola asuh ini melibatkan pengelolaan emosi para orang tua dalam menanggapu tingkah laku anak anak dengan cara yang tenang tanpa melakukan kekerasan verbal ataupun fisik.
7 Teknik Calm Parenting
1. Memberikan Perhatian
Ketika dihadapkan dengan situasi yang sangat menantang, ambil napas dalam-dalam, kelola emosi yang akan muncul, dan respons anak dengan penuh pertimbangan daripada reaktif. Cara ini akan menjaga ketenangan dan membantu anak merasa aman dan nyaman.
2. Menetapkan Harapan yang Realistis
Ketahui dan pahami bahwa anak masih dalam tahap belajar dan tidak selalu bisa bersikap sempurna dan menurut dalam satu waktu. Jadi, tetapkan ekspetasi yang seuai dengan usia dan perkembangan mereka. Hal ini, memungkinkan ruang bagi kita untuk melihat kesuksesan dan kemunduran pada anak.
3. Aktif Mendengarkan Anak
Ketika anak-anak mulai aktif berbicara entah itu mengeluh, menolak, atau banyak bertanya seputar lingkungannya, berikan mereka perhatian yang penuh tanpa menyela. Tunjukan bahwa pendapat atau perasaan mereka sangat berharga.
4. Gunakan Humor
Ketika ketegangan terjadi, gunakanlah humor untuk mencairkan suasana yang lebih ringan agar hubungan tetap hangat.
5. Memimpin dengan Memberi Contoh
Dalam masa perkembangan, anak akan meniru apapun yang mereka lihat, entah itu benar atau salah. Jadi, usahakanlah untuk tetap bersikap tenang dan berkomunikasi dengan baik pada anak.
6. Memanfaatkan Bahasa yang Positif
Pilih dan gunakanlah kata-kata yang membangun dan menggantikan perintah negatif dengan arahan yang lebih positif untuk mengutarakan intruksi. Misalnya, alih-alih mengatakan “Jangan berlari!” mulai sekarang ganti dengan mengatakan “Coba jalan pelan-pelan, ya sayang”.
7. Mendorong Pemecahan Masalah
Ketika konflik muncul, daripada memarahi dengan kata-kata kasar atau mencubit pipinya. Lebih baik, ajari anak untuk berpikir kritis dan mencari solusi atas masalah yang mereka hadapi.
Demikianlah, 7 teknik calm parenting yang bisa dicoba di rumah yang dapat membantu mengelola emosi supaya anak merasa aman dan nyaman. Selamat mencoba, ya!